Selain itu, sosialisasi juga harus digencarkan oleh pihak bandara dan maskapai. Karena target konsumennya bukan hanya di Kota Tasikmalaya saja, namun juga di daerah sekitarnya. ”Sosialisasinya diperkuat supaya tahu ada penerbangan di Kota Tasik,” tuturnya.
Akhir pekan lalu, Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah melakukan pertemuan dengan para pengusaha di wilayah Kota Tasikmalaya. Pihaknya membahas soal rencana mengaktifkan kembali Bandara Wiriadniata.
Dr Cheka mengatakan pihaknya sudah berdiskusi dengan para pengusaha berkaitan dengan Bandara Wiriadinata. Sejauh ini ada beberapa hal yang menjadi kendala dan perlu dibahas lebih lanjut. ”Seperti kenaikan harga avtur itu akan berdampak pada biaya,” ujarnya.
Baca Juga:Bukan DinastiMasyarakat Miskin Bisa Dapat Bantuan Hukum
Selain itu, Maskapai juga perlu jaminan intensitas penumpang untuk kelangsungan operasional. Maka dari itu, pihaknya akan melakukan kajian-kajian yang bisa meyakinkan pihak maskapai. ”Akan ada diskusi yang lebih masif lagi untuk bisa meyakinkan kepada maskapai,” katanya.
Sejauh ini, pemerintah pusat sudah mendukung rencana tersebut guna mengefektifkan konektivitas antardaerah. Selain itu, secara sarana Bandara Wiriadinata sudah cukup siap. ”Landasan sudah 1.600 meter, perlengkapan juga sudah ready,” tuturnya.
Dr Cheka berharap semua pihak bisa mendukung rencana pemerintah tersebut. Karena aktifnya bandara akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di Kota Tasikmalaya.
Diresmikan Presiden, Berujung Mati Suri
BANDARA komersial Wiriadianata sudah lama digagas oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya. Gagasan itu bisa terealisasi di masa kepemimpinan H Budi Budiman pada 2017.
Tepatnya pada 10 Juni, Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Wiriadinata. Di Bulan Juli penerbangan pesawat ATR-72 dari Wings Air pun mulai berjalan dengan rute perjalanan Tasikmalaya-Halim Perdanakusuma.
Jadwal penerbangan saat itu pesawat berangkat dari Bandara Halim ke Tasik pukul 10.30. Pesawat terbang kembali ke Bandara Halim pada 11.50. Saat itu tiket dipatok dengan harga Rp 374.000 untuk sekali penerbangan.
Mengingat masih tahap awal, jadwal penerbangan sering mengalami delay. Bahkan beberapa kali pesawat batal mendarat di Tasikmalaya karena terkendala cuaca.
Baca Juga:Pembangunan Alun-Alun Singaparna Terus DikebutSiapa King Maker 2024?
Tidak sampai setahun, Maret 2018 rute baru pun dibuka kembali yakni Tasikmalaya-Solo. Namun rute tersebut tidak berlangsung lama, Juli 2018 rute tersebut ditangguhkan karena minimnya penumpang.