Dalam laporan itu, sesuai dengan kontrak asuransi (5 April 2019) ahli waris Budi Sulaiman bernama Phioruchi Pangkaraya. Tidak dijelaskan status hubungan Budi dengan Phioruchi. Anda sudah tahu: Pioruchi baru jadi istri Alvin Lim sejak Februari 2022.
Kelihatannya perusahaan asuransi di Singapura tidak percaya begitu saja. Pihak asuransi minta bukti pemakaman, dan alamat kuburannya.
Dari dokumen yang ditunjukkan Juristo ke saya terlihat Phioruchi menjawab pertanyaan tersebut lewat satu surat. Tertanggal 27 November 2019. Phioruchi sendiri yang menandatangani surat itu.
Baca Juga:Kursi Dapil 6 BerkurangPuskesmas Kadipaten Terus Dekatkan Pelayanan Kesehatan
Dijelaskan bahwa Budi Sulaiman meninggal akibat serangan jantung. Jenazahnya dikremasi. Karena itu tidak ada bukti soal pemakaman dan alamat kuburannya.
Menurut Juristo, istri Alvin Lim tersebut menerima asuransi sebesar Rp 40 miliar—dari lima perusahaan asuransi.
Apakah Budi Ismail tersebut orangnya ada? Dan benar-benar meninggal?
Dalam penjelasannya, Juristo mengesankan yang namanya Budi tersebut orangnya ada. Pernah membuat paspor. Pernah ke Singapura. Administrasi KTP-nya ada. Tapi Budi tersebut bisa saja punya KTP lain bernama bukan Budi. Dan yang meninggal dunia tersebut bisa saja benar-benar orang yang bernama Budi. Atau bisa saja hanya meninggal di sertifikat kremasi. Yang penting ada surat keterangan dari pihak kremasi bahwa ada orang bernama Budi Ismail sudah dikremasi.
Dari jawaban Phioruchi ke perusahaan asuransi disebutkan tertulis jelas: kremasi dilakukan oleh Yayasan Vihari Kusala Ratna Krematorium. Saya cek memang ada yayasan itu di Tangerang. Yakni di Jalan Iskandar Muda No 8. Tidak jauh dari mal Alam Sutra. Atau sekitar 35 menit dari rumah Alvin di Karawaci.
Surat jawaban Phioruchi itu tertanggal 27 November 2019. Berarti saat itu belum menjadi istri Alvin. Mereka baru menikah tanggal 22 Februari 2022.
Dari surat itu memang terlihat bahwa Budi Ismail sudah membuat surat wasiat bahwa kalau ia meninggal dunia yang menerima klaim asuransinya adalah Phioruchi. Wasiat itu disaksikan oleh dua orang bernama Leonard Tan dan Ahmad Zamih.
”Saya tahu Leonard Tan itu orangnya ada. Orang Singapura,” ujar Juristo. Ia juga seorang agen asuransi. Juristo tidak kenal siapa Zamih, tapi kemungkinan juga orang Singapura.