SUKARATU, RADSIK – Banjir kembali terjadi di wilayah Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (24/11/2022). Tempat ibadah, rumah, kolam dan sawah milik warga terendam luapan aliran air Sungai Cibanjaran yang meluap akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
“Kemarin banjir kembali terjadi di wilayah saya, yang awal bulan kemarin itu tingginya satu meteran, sekarang sekitar 70 cm. Akibat dari intensitas air hujan cukup tinggi, sehingga Sungai Cibanjaran meluap dan air masuk ke permukiman warga,” ujar warga Kampung Linggajati Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Dede Tatang Solehudin kepada Radar, Jumat (25/11/2022).
Kata dia, air meluap dari Sungai Cibanjaran yang memang sudah sekian lama belum ada penyelesaian atau penanggulan serta normalisasi dari beberapa tahun lamanya. Akibatnya, ketika hujan deras turun luapan air sudah bisa dipastikan masuk permukiman dan lahan pertanian warga, termasuk tempat ibadah.
Baca Juga:KKPR Permudah Urusan Perizinan BerusahaKekuatan Maaf
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Padahal sebelumnya, ujar dia, UPTD PSDA Ciwulan Cilaki bersama Muspika Kecamatan Sukaratu dan warga setempat telah bekerja sama melaksanakan penanggulangan darurat di dekat jembatan Desa Sinagar Kecamatan Sukaratu.
Namun, kata dia, ternyata hal tersebut tidak membuat banjir menjadi terhenti. Malahan kembali terjadi dan lagi-lagi sama seperti sebelumnya, tempat ibadah yang setiap harinya digunakan oleh warga kembali terendam. “Ini harus segera ditangani oleh pihak berwenang. Kalau dibiarkan terus seperti ini, sampai kapan warga merasakan kenyamanan. Setiap intensitas hujan cukup tinggi, kami dihantui banjir,” ucapnya.
Sementara itu, warga lainnya Agus mengeluhkan mau sampai kapan masalah banjir dibiarkan seperti ini. “Ini terus berulang dan tidak pernah ada solusi. Tidak merasa kasihan kah kepada warga yang lahannya terdampak banjir dan sampai sekarang belum bisa dikelola, dikarenakan selalu terendam banjir,” ucap dia, menjelaskan.
“Pemerintah harus secepatnya melakukan pengerukan daerah aliran sungai dikarenakan musim hujan terus menerjang. Dikhawatirkan ada pendangkalan maka harus dilakukan normalisasi sungai,” tegasnya. (obi)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!