Kembali kepada masalah perubahan, Anies mengajak para jemaah untuk menjadi bagian perubahan itu. Tentunya semangat perubahan ini pun harus ditularkan kepada orang-orang lain. ”Insyaallah kita berjumpa lagi nanti, dan mudah-mudahan saat itu Indonesia sudah menjadi lebih baik,” ujarnya seraya menutup ceramah kebangsaannya.
Ketika hendak keluar dari lingkungan masjid, Anies diserbu jemaah yang ingin bersalaman atau sekadar melakukan foto. Hal itu tampak membuat petugas yang mengawal langkah Anies kesulitan menghadapi jemaah.
Sebagaimana diketahui, Anies datang ke Tasikmalaya pada Sabtu (19/11/2022). Tiba di Bandara Wiriadianata, dia dihadapkan dengan lautan massa yang menyambutnya. Anies pun bersilaturahmi ke keluarga Mathla’ul Khaer Cintapada Kecamatan Cibeureum.
Baca Juga:Mencintai Ilmu, Dihormati, DiseganiKumpulan Pengabdi
Di Kabupaten Ciamis, Anies mendatangi Ponpes Sirnarasa Panjalu, Darussalam Ciamis dan jalan santai di Alun-Alun Ciamis. ”Ayo siap kerja sama dan siap dorong perubahan,” kata Anies saat jalan santai.
Anies menceritakan dirinya lahir di Kuningan Jawa Barat. ”Namun nenek saya asli orang Ciamis. Nenek saya tinggal di Jalan Stasiun Kabupaten Ciamis,” ujarnya di hadapan massa.
Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya mengapresiasi kedatangan Anies ke Tatar Galuh Kabupaten Ciamis. ”Kami mendoakan agar Anies sehat selalu dan panjang umur,” ucapnya.
MINTA NASIHAT ABAH GAOS
Anies berkunjung ke Pondok Pesantren Sirnarasa di Kampung Cisirri Desa Ciomas Kecamatan Panjalu pada Sabtu siang. Sorenya mendatangi Pesantren Darussalam.
Dalam kunjungan itu, Anies meminta nasihat kepada Pimpinan Ponpes Sirnarasa Syekh Muhamad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qodiri An-Naqsyabandi Al-Kamil (Abah Gaos).
Abah Gaos mengapresiasi kehadiaran Anies. ”Bukan menghayal tetapi ini membuka jalan. Suara nomor satu Anies Baswedan,” katanya.
”Aminkan presiden kita, semoga Allah berkahi semuanya, seagalnya, semuanya, aamiin,” singkatnya.
Baca Juga:Atasi Sampah Butuh KonsistensiCari Solusi Tangani Masalah Masyarakat
Sementara itu, Anies menyanjung Ponpes Sirnarasa. ”Sirnarasa ini memang sinarnya terasa di mana-mana,” ujarnya.
”Saya datang ke sini untuk meminta doanya kepada Abah Gaos, minta nasihatnya. Karena kita sedang menjalani amanat baru. Karena amanat baru ini sesuatu yang besar, tatapi insyaallah tidak berat,” tuturnya.
”Kami baru menuntaskan tugas lima tahun di Jakarta. Ketika bertugas di Jakarta saya tahu Abah Gaos dan para guru para santri di sini mengirimkan doa bagi kami ke Jakarta,” katanya.