TASIK, RADSIK – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22, SMAN 8 Tasikmalaya launching buku antologi puisi cinta buah pena guru dan siswa, Selasa (15/11/2022). Hal itu sebagai wujud Aksi nyata gerakan literasi sekolah (GLS).
Dengan judul antologi puisi Kemauan Kuat Menuju Perubahan, itu sebuah kolaborasi dari 20 guru dan siswa 66.
Kepala SMAN 8 Tasikmalaya Drs Guruh Maha Awan MPd mengatakan, dalam rangka HUT ke-22 SMAN 8 Tasikmalaya, diisi oleh kegiatan kreasi seni dan sastra. Istimewanya sebagai kado adalah buku antologi puisi cinta buah karya guru dan siswa.
Baca Juga:Guru Tidak Memenuhi Syarat Bisa DisanggahTPS Ganggu Kegiatan Belajar-Mengajar
”Semua itu, untuk memotivasi siswa dan guru supaya gemar membaca dan menulis, jangan sampai memudar. Makanya SMAN 8 melahirkan karya siswa dan guru tentang membuat karya puisi bersama, sebagai kado yang indah,” katanya kepada Radar, Selasa (15/11/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dengan harapan saat guru dan siswa rajin dan peduli terhadap menulis, lanjutnya, SMAN 8 Tasikmalaya lebih berkualitas. “Kalau diberikan ruang berkreasi, diharapkan semakin berkualitas yakni prestasi akademik dan non akademik,” ujarnya.
Lalu, dalam HUT ke-22 SMAN 8 Tasikmalaya, siswa juga diberikan ruang berkreasi dalam bentuk seni. Ternyata disambut baik, karena mampu aktif berekspresi. “Pekan seni ini mampu memberikan kreativitas siswa,” katanya.
Pembina Forum Gerakan Literasi SMAN 8 Tasikmalaya Titin Fatimah SPd menyampaikan, wujud adanya antologi puisi cinta ini berawal dari sekolah. Mengingat sekolah merupakan tempat yang baik bagi guru dan siswa untuk berinteraksi, berkreatif, berinovasi, sekaligus berkarya dan bersastra.
“Pada tahun ini, paling penting dapat launching antologi puisi cinta karya dari guru dan siswa. Dengan demikian, ini sebagai wujud aksi nyata dari gerakan literasi sekolah,” ujarnya.
Artinya secara tidak langsung guru memberikan pengajaran yang berkarakter berakhlak mulia, berimajinasi, berdaya pikir kritis. Sehingga siswa nanti memiliki kepekaan hati kemuliaan jiwa.
Baca Juga:Kios Bensin Terbakar, Pemilik LukaKomplotan Pencurian Bobol Sekolah
“Lewat menuangkan jejak langkah dengan tulisan puisi diharapkan ada kemauan yang kuat dalam diri guru dan siswa untuk terus membaca dan menulis, agar wawasannya tambah luas,” katanya.