Pergerakan bumi, bulan dan matahari juga ada di bawah kendalinya. Dengan demikian, terjadi pergantian antara siang yang terang dan malam yang gelap.
Maka dari itu, tidak pantas bagi umat untuk menyembah atau bersujud kepada ciptaan-ciptaan Allah. Karena sembah dan sujud umat manusia hanya untuk Zat yang menciptakan semua makhluk. ”Jangan sujud kepada makhluk, sujudlah kepada Allah Swt,” katanya.
Di kala terjadi gerhana, Rasulullah saw menganjurkan untuk meningkatkan peribadatan. Khususnya memperbanyak zikir, takbir, istigfar, berdoa dan bersedekah. ”Perbanyak bersedekah, infak di jalan Allah Swt,” ujarnya.
Baca Juga:HZ-Cihideung Tak Boleh Kumuh LagiIntrik Ada dan Tiada Booth PKL
Namun peningkatan ibadah ini bukan hanya ketika terjadi gerhana saja. Ini jadi momentum pengingat peningkatan ibadah di hari-hari selanjutnya.
Salat sunat gerhana juga dilaksanakan di Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang dipimpin oleh KH Aminudin Bustomi. Pada kesempatan itu, hadir juga Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf.
Sebelumnya, KH Aminudin mengatakan Gerhana bulan merupakan pertanda kekuasaan Allah. Di mana alam semesta bergerak atas kendalinya. ”Bahwa Allah Swt itu Maha Kuasa,” ujarnya.
Selain itu, juga menjadi pengingat bagi seluruh manusia perkara waktu. Di mana satu saat alam semesta ini akan berakhir sehingga apa yang dimiliki di dunia tidak akan ada artinya lagi. ”Semua ada masanya, ini jadi pepeling supaya eling,” katanya.
Maka dari itu, khususnya umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak istigfar dan mengevaluasi diri. Serta meningkatkan ibadah dan berbuat baik kepada sesama manusia. ”Mari tingkatkan perbuatan baik kita,” ucapnya. (rga)