“Dalam menanamkan itu semua, ada pembelajaran kooperatif dengan dibagi lima kelompok atau Focus Group Discussion (FGD). Lalu didampingi oleh instruktur mulai dari 4 orang dari LKP Yuwita dan 3 orang dunia industri dan dunia kerja (Iduka),” katanya.
Peserta menerima materinya penunjang ada budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), higiene sanitasi, dan pembuatan rencana anggaran belanja. Lalu untuk pembelajaran dan keterampilan dalam merias wajah pengantin, membuat sanggul Puspasari, memasang kain dan kebaya.
“Kemudian dilakukan pemagangan di Iduka sebelum melakukan uji kompetensi. Setelah lulus mendapatkan sertifikat nantinya bisa menjadi asisten atau wirausaha perias pengantin,” ujarnya.
Baca Juga:Spanduk Penolakan DitertibkanDOB Tasik Utara Berlanjut
Peserta PKK Ina Rotul Pauziyah menyampaikan, minatnya mengikuti PKK dalam keterampilan tata rias pengantin untuk mengembangkan bakat.
Dengan adanya informasi dari LKP Yuwita mengadakan tersebut, dia pun langsung tertarik untuk mengikutinya.
“Saya cari-cari kursus untuk mengembangkan bakat dalam bidang tata rias. Ternyata LKP Yuwita membuka program PKK yang berkaitan dengan keterampilan tata rias pengantin sehingga tertarik mengikutinya,” katanya.
Setelah mengikuti satu bulan mulai dari proses materi pembelajaran dan praktik. Mulai dari make up full pengantin, hiasan pengantin, lalu memasang busana-busana pengantin.
“Selama mengikuti pelatihan PKK ini, merasakan manfaatnya. Sehingga memiliki tekad untuk tekuni secara total agar benar menjadi kompeten,” ujarnya.
Nantinya, dia pun punya impian setelah lulus uji kompetensi untuk menjadi asisten ataupun membuka usaha tata rias pengantin.
“Keinginannya membuka peluang usaha jasa tata rias pengantin. Nantinya bisa bermanfaat untuk orang lain,” katanya. (riz)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!