TASIK, RADSIK – Bisnis tata rias pengantin semakin naik daun. Untuk itu, Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Yuwita Kota Tasikmalaya dipercaya kembali menjalankan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Tahap II tahun 2022.
Program tersebut dari Direktorat Kursus dan Pelatihan-Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi-Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek).
Dalam PKK 2022, sebanyak 30 peserta dengan melaksanakan prosesnya mencapai 200 jam pelajaran. Untuk jenis keterampilan tata rias pengantin level 3.
Baca Juga:Spanduk Penolakan DitertibkanDOB Tasik Utara Berlanjut
Direktur LKP Yuwita Dr Wiwin Herwina SPd MPd mengatakan, jasa rias pengantin saat ini, mempunyai peluang yang sangat bagus. Tentunya, dalam menjalankannya tidak boleh sembarangan, harus dilakukan secara profesional.
”Sebab dalam acara sakral tersebut, setiap calon pengantin akan berusaha mencari perias pengantin terbaik untuk mendandaninya. Tentunya agar saat hari istimewanya itu dapat tampil maksimal dihadapan para tamu undangan,” katanya kepada Radar, Senin (7/11/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Oleh karenanya, karena melihat peluang perlu keterampilan tata rias pengantin, pihaknya mengajukan permohonan kepada Kemendikbudristek untuk mendapatkan program PKK.
“Kita pun bersyukur diberikan amanah dua kali mendapat program PKK 2022. Untuk saat ini, arahnya agar peserta mempunyai keahlian dalam merias pengantin,” ujarnya.
Untuk bekal persiapan memulai bisnis merias pengantin, dia pun dalam kegiatan PKK arahnya agar meningkatkan kemampuan dan mengetahui up date terbaru tentang tata rias dan busana pengantin yang sedang digemari.
“Karena seorang perias khususnya perias pengantin membutuhkan keterampilan untuk kecakapan kerja,” katanya.
Baca Juga:Menghitung HariMajelis Masyayikh Sosialisasikan UU Pesantren
Untuk itu, program PKK dapat tersosialisasikan dan dimanfaatkan dengan baik. Sehingga pihaknya pun memiliki 30 peserta dari usia rata-rata 21 tahun. “Masyarakat Tasikmalaya keinginan menjadi peserta PKK. Artinya program PKK tersosialisasikan dan manfaatnya banyak,” ujarnya.
Agar terciptanya peserta yang berkompeten dalam tata rias. Dalam pendidikan dan pelatihannya tentunya menjadi kunci fokus dalam keberhasilan program PKK ini.
Lanjutnya, untuk itu dalam durasi 200 jam pelajaran, fokus terhadap proses pembelajaran maksimal dan hasil agar saat uji kompetensi lulusan 100 persen. Serta menanamkan mereka kepada soft skill; tanggung jawab, disiplin, kerja keras, cara berkomunikasi dan sifat positif lainnya.