DIA masih kelas satu SMA tapi sudah berani melawan pejabat tinggi negara Republik Indonesia. Anda pasti sudah melihat orasi di video yang dia buat. Viral. Isinya tidak kalah keras dengan sikap bapaknyi: pengacara Alvin Lim.
Nama anak itu Kate Victoria Lim. Dia begitu marah: kenapa ayahnya ditangkap dan ditahan. Dia menyimpulkan itu hanya karena ayahnya bersikap keras kepada penegak hukum.
Saya menghubungi Kate pekan lalu. Dia lagi sekolah. Sabtu kemarin saya WA dia lagi: apakah Sabtu libur sekolah? Apakah bisa ditelepon?
Baca Juga:BTT Rp 670 Juta DikembalikanDelta Qiscus
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Hari Sabtu Kate libur sekolah. Kami pun ngobrol soal videonyi itu.
”Anda biasa dipanggil Kate atau Vic?” tanya saya.
”Kate,” jawabnya. Baca: ket.
”Di video itu Anda bicara tanpa teks?”
”Video yang mana nih?” tanya Kate.
”Yang Anda duduk di kursi besar yang bisa muter itu”.
”Tidak. Tidak pakai teks,” katanyi.
Saya perlu menanyakan itu lantaran Kate masih kelas 1 SMA. Kok bisa bicara begitu lancar soal hukum. Soal penangkapan ayahnyi. Padahal sarjana (yang bukan hukum) saja banyak yang tidak tahu beda pengadilan negeri dan pengadilan tinggi. Bahkan ada yang mengira pengadilan negeri itu sebagai lawan kata pengadilan swasta.
”Kursi yang Anda duduki itu kursi kerja ayahanda?”
”Benar”.
”Itu di ruang kerja, di kantor ayahanda?”
”Di rumah. Di rumah ini ada ruang kerja papa”.
Rumah Alvin di bilangan Karawaci, Tangerang. Di situ Alvin hidup bersama istri, Vio, yang dikawini lebih setahun lalu. Kate adalah anak Alvin dari istri terdahulu.
Rupanya Vio ada di sebelah Kate ketika kami mengobrol. Vio sempat bicara kepada saya: agar nama sekolah anaknyi itu tidak disebut dalam tulisan.
”Apakah setelah video itu viral ada tekanan dari pihak sekolah kepada Anda?”
”Tidak. Sekolah tidak tahu kalau yang di video itu saya,” kata Kate.
”Masak tidak tahu….”.
”Di sekolah siswa kan selalu pakai masker….”.