BANJAR, RADSIK – Tim Sepak Bola Putri Kota Banjar harus menelan kekalahan di laga pertama dengan Kabupaten Sumedang. Laga itu tersaji di Stadion Gelora Banjar Patroman, Langensari, Kamis (3/11/2022) pagi.
Laga tersebut menjadi laga pembuka Sepak Bola Putri Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat ke-XIV di Kota Banjar. Pada laga tersebut, Kota Banjar menelan kekalahan telak dengan skor akhir 1-7 untuk kemenangan Sumedang.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Produksi Air Bersih TergangguBelum Terpikir Bayar Denda
Dari menit awal, Kota Banjar mendapat serangan bertubi-tubi dari Sumedang. Pada menit ke-25 Sumedang membuka keran gol yang dicetak pemain nomor punggung 8 Rahmawati. Sumedang menggandakan keunggulan menjadi 2-0 berkat gol yang dicetak pemain nomor punggung 19 Nizrina Fauzia Permana pada menit ke-31. Selang 9 menit, Sumedang memperlebar jarak menjadi 3-0 berkat gol dari kaki pemain nomor punggung 11 Selviana.
Empat menit berselang, Rahmawati mencetak gol keduanya dan memperlebar keunggulan Sumedang menjadi 4-0 atas Kota Banjar. Pada masa perpanjangan waktu, Rahmawati mencetak hatrick dan menutup babak pertama dengan skor 5-0 untuk kemenangan Kabupaten Sumedang.
Memasuki babak kedua, permainan masih dikuasi Kabupaten Sumedang. Serangan dilakukan dari menit awal babak kedua dan membuahkan hasil dari kaki sepakanan nomor punggung 14 Dena Delianda Ayu dari luar kotak penalti. Gol ketujuh tercipta pada pertengahan babak kedua. Gol ini tercipta kembali dari kaki pemain bernomor punggung 14 hasil dari kemelut di depan gawang Kota Banjar.
Pada penghujung pertandingan, Kota Banjar menciptakan satu gol hiburan dari sepakan kaki Fatimah bernomor punggung 11. Gol Fatimah menutup pertandingan 1-7 untuk kemenangan Kabupaten Sumedang.
Seusai pertandingan, Pelatih Sumedang Yayat Ruhiyatna mengatakan belum puas dengan permainan anak asuhnya meskipun menang besar atas Kota Banjar di laga perdana pembukaan Porprov Jabar ke-XIV. Ini lantaran masih perlu adaptasi dengan kondisi stadion dan cuaca panas Kota Banjar.
“Kita belum tahu kekuatan Kota Banjar, jadi dari menit pertama pertandingan kita masih menganalisa kelebihan dan kelemahan lawan dan menemukan satu sudut dan itu kita manfaatkan. Faktor cuaca membuat permainan anak asuh kami tidak tampil maksimal,” kata Yayat.