Selain case method pada kegiatan ini, juga dijelaskan kembali mengenai model-model pembelajaran lain yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam penyusunan modul ajar kurikulum merdeka. “Seperti model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL) dan Discovery Learning (DL),” katanya.
Pengawas Sekolah Dasar wilayah Sukaratu dan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya Drs Atang Ismail MPd menyambut positif atas adanya pengabdian dari Unsil Tasikmalaya. Karena terbantu dalam peningkatan kualitas pelayanan pendidikan. “Terlebih tahun depan seluruh SD di wilayah Sukaratu dan Kadipaten harus mengimplementasikan kurikulum merdeka,” ujarnya.
Karena Kurikulum Merdeka menjadi mayoritas sasaran untuk diterapkan di banyak sekolah. Arahnya merupakan sebuah opsi tambahan dalam rangka memulihkan pembelajaran ataupun mengatasi learning lose peserta didik setelah pandemi Covid-19. “Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran yang beragam. Kurikulum Merdeka berfokus pada konten yang esensial agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi,” katanya.
Baca Juga:Tingkatkan Nilai Jual dengan Inovasi PackagingFit dan Bugar dengan Slim & Fit
Kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan di SDN 3 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (28/10/2022). (riz)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!