TASIK, RADSIK – Hujan yang melanda wilayah Kabupaten Ciamis beberapa hari ini berdampak terhadap terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di 15 kecamatan. Hal itu diungkapkan Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis Ade Waluya kepada Radar, Kamis (27/10/2022).
Kata dia, banyak bencana alam meliputi Panjalu, Panumbangan, Baregbeg, Sukadana, Sadananya, Cipaku, Rajadesa, Panawangan, Sukamantri, Pamarican, Cimaragas, Tambaksari Purwadadi, Banjaranyar dan Banjarsari. “Bencana yang terjadi di antaranya banjir dan longsor,” paparnya.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:191 Jabatan Kepsek KosongKarakter Kepercayaan
Kata Ade, untuk kejadian banjir kemarin dari luapan sungai seperti Banjarayar, Banjarsari, Pamarican dan Panumbangan. “Pastinya setiap kali musim hujan pasti banjir yang asalnya dari luapan Sungai Citanduy, sehingga air masuk ke permukiman warga,” jelasnya.
Ade menambahkan, untuk sisanya di kecamatan lain yakni longsor, dari mulai tebing yang menimpa rumah sampai jebol. Bahkan ada juga yang rumah, sebagian dapurnya terbawa longsor. Bahkan ada juga TPT depan rumah warga yang longsor. “Jadi kalau yang rawan rumahnya terbawa longsor atau yang jebol temboknya mereka mengungsi ke rumah saudaranya,” paparnya.
Maka dari itu, kata dia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama yang dekat sungai, harus waspada kalau hujan besar. Karena biasanya sungai meluap dan air masuk ke permukiman warga. “Rumahnya yang dekat tebing, rawan terkena longsor atau terbawa longsor. Intinya musim hujan itu harus meningkatkan kewaspadaan,” ucap dia, menjelaskan.
Lanjut dia, yang terbaru di Dusun Kertabhaya RT/RW 25/10 Desa Kertamandala Kecamatan Panjalu. Kejadiannya tembok penahan tebing (TPT) belakang rumah Ahmad Sanusi (53) yang mengalami longsor.
Mumu Najmudin, warga Kecamatan Panjalu membenarkan adanya TPT belakang rumah Ahmad yang ambruk dan menimpa rumah. “Untungnya tidak sampai semuanya dan penghuninya sekarang mengungsi karena khwatir terjadi longsoran susulan,” pungkasnya. (isr)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!