Enam Desa Jadi Lokus Program Inklusi Aisyiyah

Enam Desa Jadi Lokus Program Inklusi Aisyiyah
DIABADIKAN. Pemerintah Desa bersama Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya foto bersama usai sosialisasi kegiatan program inklusi, Selasa (25/10/2022). Foto: RADIKA ROBI RAMDANI / RADAR TASIKMALAYA
0 Komentar

SARIWANGI, RADSIK – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya menggelar program InklusiĀ  di Desa Sirnasari Kecamatan Sariwangi, Selasa (25/10/2022). Kegiatan ini mengusung tema ā€œKepemimpinan Perempuan untuk Peningkatan Akses Kesehatan dan Ekonomi Bagi Perempuan Duafa Mustadhā€™afin dengan Pendekatan Inklusif dan Hak Perempuanā€.

Kordinator Program Inklusi ā€˜Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya Rosmini mengungkapkan, pihaknya diberi amanat dan tugas oleh pimpinan pusat untuk menjalankan progran inklusi khususnya di Kabupaten Taiskmalaya.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Puskesmas Gelar Kelas Ibu HamilJalan Kabupaten Banyak Tak Terurus

ā€œDi Kabupaten Tasikmalaya ada tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Singaparna, Sariwangi dan Cigalontang. Tiap kecamatan ada dua desa, untuk Kecamatan Singaparna di Desa Sukamulya dan Desa Singaparna, Kecamatan Sariwangi di Desa Sukamulih dan Desa Sirnasari dan Kecamatan Cigalontang di Desa Sirnaraja dan Desa Sirnaputra,ā€ ujarnya kepada Radar, Selasa (25/12/2022).

Rosmini mengatakan, di dalam program inklusi itu ada beberapa isu yang ditangani. Di antaranya ada isu stunting, perkawinan anak, kepemimpinan perempuan, ekonomi dan juga anak-anak difable, termasuk juga transpran.

Jadi, ujar dia, dalam inklusi itu, pihaknya merangkul semua orang yang termarginalkan. ā€œMudah-mudahan dari pimpinan ā€˜Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya bisa bersinergi dengan pemerintah. Baik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya maupun di desa-desa yang menjadi lokus atau pilot projek oleh pimpinan ā€˜Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya,ā€ ujar dia, menjelaskan.

ā€œAda 2 kelompok Balai Sakinah ā€˜Aisyiyah. Mereka penerima manfaat yang betul-betul mereka itu menjadi anggotanya itu penerima manfaat. Nanti ada yang anaknya stunting, kemudian ada yang ekonominya benar-benar dhuā€™afa mustadhā€™afin, korban dari perkawinan anak dan lainnya,ā€ kata dia.

Rosmini menjelaskan, di dalam Balai Sakinah Aisyiyah, ada juga bina usaha keluarga aisyiyah. Pihaknya akan menggali potensi apa yang ada di desa, selanjutnya diberdayakan ekonominya. Misalnya di desa ini potensinya adalah pertanian, perikanan atau perkebunan nantinya digali.

ā€œKami dari pimpinan daerah ā€˜Aisyiyiah akan turun untuk menggali potensi. Mudah-mudahan dapat meningkat perekonomian di desa tersebut yang menjadi pilot projek ā€˜Aisyiyah itu,ā€ tuturnya.

Rosmini menambahkan, di sini perlu ditegaskan meskipun namanya Balai Sakinah Aisyiyah, tapi tidak khusus bagi warga Aisyiyah. Tapi bagi semuanya, bagi aisyiyahnya, muslimat, fatayat, persisnya. Jadi untuk semua itu, jangankan yang ada di organisasi Islam saja, melainkan perempuan non muslim juga.

0 Komentar