Karier partainya dimulai di Pemuda Rakyat Wenzhou. Lalu ketua partai di kabupaten itu. Naik lagi menjadi ketua partai di provinsinya, Zhejiang. Xi Jinping juga pernah menjadi ketua partai di provinsi itu. Saat itu pertumbuhan ekonominya mencapai 20 persen setahun selama lebih 10 tahun.
Dari Zhejiang Li Qiang pindah menjadi ketua partai di provinsi tetangganya: Jiangshu. Yang beribu kota di Nanjing. Dari sini Li Qiang naik lagi menjadi ketua partai di Shanghai. Siapa pun yang pernah menjadi ketua partai di Shanghai punya bintang yang amat terang. Xi Jinping pernah. Perdana Menteri Zhu Rongji juga.
Saya benar-benar ingin tahu bagaimana Anak Wenzhou ini akan mengatur ekonomi Tiongkok. Kalau sukses, di tangan Li Qiang-lah sejarah terjadi: ekonomi Tiongkok mengalahkan Amerika Serikat.
Baca Juga:Geologi Tinjau Calon WPR BaruAdat Nyangku Jangan Hanya Menjadi Seremoni
Begitu kuatnya ekonomi Wenzhou di tahun 1990-an, sampai pemerintah pusat kewalahan. Struktur ekonomi model Wenzhou sudah terbentuk begitu kuatnya. Mereka tidak memerlukan jasa kredit bank. Sistem keuangannya menggunakan sistem bawah tanah. Pinjam-meminjam uang sudah sangat membudaya. Biar pun dengan bunga tinggi tapi bisa ditutup dengan laba yang lebih tinggi.
Pinjam-meminjam modal itu pakai penjamin. Muncullah profesi penjamin pinjaman. Bunga tinggi termasuk untuk fee penjamin itu.
Suatu saat bank-bank pemerintah mengeluh di Wenzhou: sulit berkembang. Kalah dengan sistem keuangan model Wenzhou yang di bawah tanah.
Kini transportasi dari Wenzhou ke Shanghai sudah mudah. Ada jembatan di atas laut sepanjang 35 Km. Tidak perlu lagi muter lewat Hangzhou. Itu ibarat dari Situbondo mau ke Sumenep, harus muter lewat Surabaya.
Li Ke Qiang pensiun. Li Qiang bersinar. Siapa pun perdana menterinya Xi Jinping presidennya. (*)
 NB: Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/.
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!