Ribuan Siswa MAN 3 Ciawi Peringati Hari Santri

Ribuan Siswa MAN 3 Ciawi Peringati Hari Santri
NGALIWET. Ribuan siswa MAN 3 Ciawi menyantap nasi liwet yang telah mereka buat pada momentum Hari Santri Nasional di lapangan sekolah, Sabtu (22/10/2022). Foto: RADIKA ROBI RAMDANI / RADAR TASIKMALAYA
0 Komentar

CIAWI, RADSIK – Seluruh peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN 3) Ciawi Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan lomba ngaliwet dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Sabtu (22/10/2022). Sebanyak 1.160 siswa dari 32 kelas, mulai dari kelas X hingga XII ikut memeriahkan perlombaan yang baru pertama kali diselenggarakan tahun ini.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MAN 3 Ciawi Tasikmalaya Maman Muhammad Anwar mengatakan, ini merupakan momen memperingati Hari Santri Nasional, adapun kegiatan yang dilakukan upacara dan lomba ngaliwet yang diikuti seluruh siswa.

“Santri itu identik dengan ngaliwet, maka santri di MAN 3 mengadakan lomba ngaliwet. Dilaksanakan mulai pukul 09.00-11.30 WIB. Liwet dari puluhan kelas ini dinilai oleh tim panitia khusus yang menangani bagaimana liwet yang dibuat oleh para siswa tersebut,” ujarnya kepada Radar.

Baca Juga:Sekjen Gerindra Sambangi PesantrenUsut Tuntas Kebakaran Pendopo!

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Maman menyebutkan, lomba ngaliwet ini dipilih, karena santri identik dengan ngaliwet. Santri dulu jago-jago ngaliwetnya, sedangkan apakah santri sekarang bisa atau tidak bisa masak nasi liwet. Kalau dulu hanya dengan kayu bakar, sementara sekarang dengan kompor gas. “Jadi ingin mengetahui sampai sejauh mana santri jaman sekarang atau zaman now dengan santri yang dulu,” ucap dia.

“Insyaallah kalau memang sudah ada support dari yang lain ini akan diteruskan, karena ngaliwet ini identik dengan santri. Nasi liwet tersebut dilombakan kemudian dinilai oleh tim penilai,” kata dia.

Lanjut dia, setiap siswa menyiapkan semua bahan termasuk peralatan untuk ngaliwet. Menu yang disiapkan, dari mulai tahu, tempe, ikan asin, sambal, daging ayam, kangkung, hingga lalapannya, membuat ciri khas nasi liwet yang dibuat oleh 32 kelas ini semakin mantap.

“Satu kelasnya harus menyiapkan 3 kastrol untuk memasak nasi liwet. Ada yang membuat nasi liwet putih, maupun ada yang nasi liwet merah. Dibuat oleh para siswa yang didampingi oleh para wali kelasnya masing-masing,” kata dia.

Setelah selesai memasak nasi liwet dengan menu-menu yang lainnya dengan waktu 2,5 jam, barulah sebagian hasilnya ditata atau dihias dengan rapi sedemikian rupa di atas wadah yang disiapkan untuk dikumpulkan di panitia dan selanjutnya diberikan penilaian.

0 Komentar