TAROGONG KIDUL, RADSIK – Kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan banyaknya masyarakat terjangkit penyakit. Di Kabupaten Garut sendiri, terdapat peningkatan jumlah warga mengalami sakit yang disinyalir akibat dari faktor cuaca.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan, berdasarkan catatan, ada kenaikan jumlah warga yang terjangkit penyakit di banding biasanya. Banyaknya warga yang sakit diperkirakan karena faktor cuaca yang saat ini masuk musim pancaroba. “Data yang kami dapatkan dari puskesmas menunjukan adanya peningkatan jumlah warga yang sakit sekitar 20 persenan,” kata Leli, Jumat (21/10/2022).
Leli menyebut, penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat di antaranya influenza like iiiness (ILI), demam, batuk, pilek dan demam berdarah dengue (DBD). “(Penyakit itu) erat dengan terjadinya perubahan cuaca atau pancaroba,” ucapnya.
Baca Juga:PKL Tidak Boleh DiwakiliSyukuran Belum Usai
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Ia menjelaskan, perubahan cuaca dari panas menjadi tiba-tiba hujan atau sebaliknya serta kencangnya tiupan angin diperkirakan menjadi penyebab banyaknya warga yang sakit. Mereka yang dilanda sakit terdiri dari berbagai kalangan usia mulai balita hingga orang tua.
Leli mengungkapkan tidak sedikit yang terkena sakit merupakan orang yang terpapar dari yang lainnya terutama dari lingkungan keluarga. “Awalnya hanya ada satu anggota keluarga yang sakit, tapi menularkan kepada yang lain hingga akhirnya satu keluarga sakit semua. Makanya kami imbau agar prokes tetap diterapkan di lingkungan keluarga,” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau warga mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin serta menjaga kondisi dengan beristirahat yang cukup. Saat badan mulai terasa demam, disarankan untuk segera minum obat dan jika masih berlanjut sebaiknya segera berobat ke dokter.
Lebih lanjut Leli menyebutkan, Dinkes Garut telah memerintahkan petugas untuk terjun langsung ke lapangan guna memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga masyarakat diberi tahu untuk tetap melaksanakan program 3M (Menutup, Menguras, dan Mendaur Ulang). (mg1)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!