PKL Tidak Boleh Diwakili

PKL Tidak Boleh Diwakili
0 Komentar

CIHIDEUNG, RADSIK – Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUMKM Perindag) akan meminimalisir potensi jual-beli lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalur HZ Mustofa. Salah satunya dengan sistem pengisian booth yang tidak bisa diwakilkan.

Jual-beli lapak PKL bisa terlihat dari data yang tercatat berbeda dengan pedagang yang berjualan. Modusnya, biasanya yang berjualan merupakan saudara atau kerabat dari pedagang yang ditunjuk untuk mengisi lapak.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Tasikmalaya berencana memasang booth-booth di trotoar Jalur HZ Mustofa. Peruntukannya agar bisa memfasilitasi PKL yang sebelumnya sudah didata.

Baca Juga:Syukuran Belum UsaiAturan Naik Kereta Masih Ketat

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Apep Yosa mengaku sistem pengisian booth nantinya harus sesuai dengan data yang tercatat. Sehingga pedagang yang ditunjuk tidak punya peluang untuk menyewakan atau menjualnya ke orang lain. “Jadi tidak boleh diwakilkan oleh pedagang yang lain,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (21/10/2022).

Selain itu, para pengisi lapak juga akan dimasukkan dalam data Tanda Daftar Usaha (TDU) PKL. Sehingga akan lebih mudah dalam melakukan pengawasan. “Jadi yang mereka berjualan jelas sudah punya TDU,” terangnya.

Disinggung soal bervariasinya jenis dagangan PKL, tentunya memiliki kebutuhan ruang yang berbeda-beda. Maka dari itu banyak yang mengkhawatirkan situasi kawasan itu kembali kumuh.

Hal itu juga diakui oleh Apep, namun pihaknya sudah menyiapkan strategi agar PKL bisa menyesuaikan dengan booth yang disediakan.

Salah satunya beberapa komoditi tidak boleh membawa stok barang dalam jumlah yang banyak. “Misal yang dipajang hanya beberapa sampel saja,” tuturnya.

Pasalnya, jarang ada pembeli yang berbelanja dengan jumlah banyak di lapak PKL. Ketika memang ada, penjual bisa menyiasatinya dengan sistem pesan antar. “Jadi ibarat di lokasi sebagai ajang promosi dan pemasaran saja, kalau ada yang beli dengan jumlah banyak bisa dibawa ke rumah atau diantarkan,” ucapnya.

Baca Juga:Sasar Bibit Atlet ke SekolahAula Pendopo Diduga Dibakar

Pantauan Radar, kawasan pedestrian HZ Mustofa sudah mulai kembali diisi oleh PKL. Ada yang sambil lewat, ada juga pedagang yang memang sengaja melapak di area tersebut.

0 Komentar