BANTARKALONG, RADSIK – Pasar Wisata Religi Pamijahan dan kompleks pemakaman di sekitar makam Waliyullah Syeh Abdul Muhyi Pamijahan Kecamatan Bantarkalong sempat terendam banjir, Kamis (20/10/2022) malam yang disebabkan tidak dibukanya palang pintu air irigasi, sehingga air meluap.
Saat ini, Jumat (21/10/2022) banjir sudah surut karena saluran air lancar kembali. Kemudian aktivitas masyarakat dan pedagang di objek wisata religi kembali normal dan tempat berjualan juga rumah sudah dibersihkan.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Info Hoaks Rugikan PariwisataPerburuan Ikan Sidat Dibatasi
Ketua Forum Komunikasi (FK) Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya menjelaskan, banjir atau air meluap di tempat pasar wisata religi Pamijahan terjadi Kamis (20/10) malam. “Penyebab banjir karena pengurus atau warga lupa membuka pintu air sehingga meluap ke pasar wisata dan sekitarnya,” kata dia, menjelaskan.
“Jadi kemarin malam itu pintu saluran air lupa dibuka. Sementara hujan cukup deras turun, sehingga sempat meluap ke Pasar Wisata Pamijahan,” kata Jembar, menambahkan.
Lanjut dia, kondisi saat ini di Pasar Wisata Pamijahan sudah kembali normal. Air sudah surut dan rumah juga tempat berjualan yang sempat tergenang air sudah dibersihkan. “Pengunjung pun sudah kembali normal, aktivitas masyarakat juga, jadi sudah aman dan lancar. Tidak ada kerusakan atau kerugian materi, hanya tempat berjualan dan rumah warga yang kotor oleh banjir,” tambah dia.
Wakil Ketua Tagana Kabupaten Tasikmalaya Ayatullah menambahkan, pada saat sebelum air meluap dan tertutup palang pintunya, memang sudah diguyur hujan terus menerus, tidak berhenti. “Jadi menyebabkan banjir ke Pasar Wisata Pamijahan. Untuk kerusakan tidak ada laporan. Masyarakat tetap diimbau untuk waspada, anggota kita terus pantau juga,” tambah dia. (dik)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!