TASIK, RADSIK – Lima pejabat yang diusulkan oleh Fraksi DPRD Kota Tasikmalaya ke Gubernur Jawa Barat untuk menjadi calon penjabat (Pj) wali kota sudah mengerucut menjadi tiga nama.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, tiga nama yang dilayangkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat dan Akbar Ali sebagai Kepala Pusat Litbang, Otda, Politik dan PUM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Merespons hal tersebut, pemerhati politik anggaran pemerintah Nandang Suherman mengungkapkan, ketetapan usulan daerah sudah jelas. Perlu publik mengawalnya, lantaran konteks penentuan siapa Pj wali kota yang bakal meneruskan kepemimpinan Wali Kota H Muhammad Yusuf memasuki ranah politis. ”Karena ini sudah di ranah politik, sebaiknya publik bergerak untuk melakukan dukungan kepada kandidat yang diharapkan,” kata dia kepada Radar, Selasa (18/10/2022).
Baca Juga:Hati-Hati Menatap Murid!Ajudan Sekda Masuk Islam
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Metode yang dilakukan elemen masyarakat, lanjut Nandang, bisa dilakukan dengan model beragam. Sebaiknya DPRD membuka ruang komunikasi publik seluas-luasnya, untuk mendengarkan aspirasi warga dalam hal Pj wali kota. ”Bisa melalui metode beragam, mulai dari dorongan warga atau ormas, didorong melakukan jaring aspirasi menggunakan teknologi informasi, diskusi publik, polling dan lain-lain. Bukan hanya mengakomodir kepentingan elite tanpa mengindahkan atau memperhatikan keinginan publik,” kata pengajar Sekolah Politik Anggaran Perkumpulan Inisiatif tersebut.
Dia menegaskan, di sejumlah daerah yang mengalami peristiwa serupa (pengisian Pj kepala daerah), DPRD-nya terlihat proaktif dalam memastikan figur yang bakal ditugaskan. Sayangnya, di Kota Tasikmalaya DPRD cenderung ”main aman” dan tidak menerjemahkan fungsi representatif sebagai wakil rakyat dengan mendengar keinginan khalayak. ”Sejak awal kita melihatnya begitu. Tidak ada gerakan konkret mengupayakan apa yang diharapkan masyarakat,” kata Nandang.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim saat Radar mencoba memintai konfirmasi sedang tidak berada di kantor karena alasan sakit. Pimpinan lainnya Muslim MSi dan H Mamat Rahmat pun belum bisa ditemui.