Muslim mengingatkan, pada pidato Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam paripurna hari ulang tahun daerah awal pekan ini. Sudah tersirat di mana dalam membangun Kota Resik, tidak cukup mengandalkan APBD. Artinya mesti ada figur yang memiliki akses di provinsi maupun pusat dalam menggelontorkan anggaran ke daerah untuk pembangunan. ”Narasinya kan begitu, itu mendalam maknanya. Kalau kita terjemahkan, siapapun figurnya Pj wali kota yang penting paham kultur daerah. Jadi tidak harus selalu orang daerah, ini kan NKRI,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan tersebut.
Disinggung apakah pekan ini hasil keputusan siapa yang menjadi Pj wali kota bisa diketahui. Muslim tidak bisa menjamin dan memberikan jawaban mengambang. Meski diketahui pada Jumat, 21 Oktober, mencuat keputusan Pj wali kota akan muncul. ”Belum lah. Gatau kapan, tergantung menteri saja,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Tasikmalaya Wawan Gunawan mengatakan eksekutif di ranah ini sudah tidak ada kewenangan atau pun kapasitas untuk melakoni pengusulan Pj wali kota. Apalagi, setelah DPRD menyampaikan usulannya melalui gubernur, pemkot tinggal menunggu hasil keputusannya. ”Sudah di ranah sana, tinggal menunggu saja. Memang mekanisme sesuai undang-undangnya begitu. DPRD usulkan, provinsi juga mengusulkan, tentunya Kemendagri juga memiliki pertimbangan tersendiri dalam menetapkan keputusannya (siapa yang ditunjuk, red) menugaskan Pj wali kota,” tuturnya.
ASN Harap-Harap Cemas
Baca Juga:BERJUANG MELAWAN LUPALalin di HZ Belum Terpetakan
MENJELANG berakhirnya masa bakti Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf, yang bakal dilanjutkan oleh Pj wali kota, aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkot harap-harap cemas, akan figur yang bakal menjadi junjungannya ke depan.
Seperti diutarakan salah seorang pejabat Eselon 3 di organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Dia berharap figur yang bakal menjadi Pj Wali Kota Tasikmalaya bisa segera diputuskan sebelum wali kota saat ini berakhir. ”Ya kita jadi harap-harap cemas, mudah-mudahan sudah ada orangnya menjelang Pak Wali Kota berakhir masa tugas. Supaya aktivitas pemerintahan bisa kontinu tidak ada kekosongan dan hambatan administratif,” harap pria berkacamata itu.
ASN lain di instansi berbeda mengatakan tidak begitu penting figur yang bakal menggantikan H Muhammad Yusuf ke depan diisi pejabat lokal atau provinsi. Hanya saja, alangkah lebih baik ketika figur yang memimpin nanti sudah sinkron dengan kultur dan hal proksimitas Kota Tasikmalaya.