Jadi Pembicara yang Inspiratif di Miracle

Jadi Pembicara yang Inspiratif di Miracle
ANTUSIAS. Trainer dan peserta peserta pelatihan batch 2-2022 Sekolah Komunikasi Miracle foto bersama saat final review sekaligus Tribute to Lucy Dian Rosalin di Transmart Tasikmalaya, Sabtu-Minggu (15-16/10/2022). Foto: Lisna Wati / Radar Tasikmalaya
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Sekolah Komunikasi Miracle menggelar acara final review sekaligus Tribute to Lucy Dian Rosalin di Transmart Tasikmalaya, Sabtu-Minggu (15-16/10/2022). Dalam acara ini, peserta pelatihan batch 2-2022 tampil unjuk gigi di depan umum untuk mengasah skill komunikasinya.

Wakil Direktur Sekolah Komunikasi Miracle  Fredy Chandra Kusuma mengatakan, final review ini bagian dari rangkaian pembelajaran dari Sekolah Komunikasi Miracle. Peserta dituntut untuk tes mental, tes keberanian.

“Yang tadinya takut berbicara di depan umum, bisa melatih mental untuk punya keberanian lebih,” ujar Fredy.

Baca Juga:Lomba APKKarier Teddy

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Final review ini diikuti sekitar 70 peserta dari kelas MC dan Public Speaking. “Sebelum final review ini, peserta mengikuti pembelajaran di kelas selama 7 hingga 9 pertemuan. Kelasnya seminggu sekali terdiri dari teori dan praktik,” ujarnya.

Mereka berasal dari kalangan guru, pelajar, mahasiswa, karyawan, PNS, entrepreneur. “Jadi semua profesi itu memerlukan ilmu komunikasi yang mumpuni. Misalnya, mahasiswa, ia perlu ilmu ini agar mampu mempresentasikan tugasnya di depan kelas serta mampu menyerap pembelajaran dengan baik. Untuk karyawan atau pekerja pun ilmu komunikasi ini penting, misalnya untuk melobi klien, memperlancar pekerjaan, presentasi projek dan lain-lain,” katanya.

Di Miracle, sambungnya, peserta tak hanya bisa sekedar berbicara, tapi juga bisa berkomunikasi secara berkualitas dan inspiring. “Tujuannya mencetak inspiring communicator, sesuai dengan moto Miracle yakni Tak Hanya Sekedar Bisa Bicara,” katanya.

Trainer Sekolah Komunikasi Miracle Asep muslim mengatakan, sete­lah pembelajaran selama 3 bulan lamanya, para peserta batch 2-2022 dilatih tampil di depan umum. Harapannya peserta lebih percaya diri, bisa berkomunikasi efektif, mereka juga bisa menginspirasi.

“Jadi mereka dibagi menjadi dua kelas yakni kelas MC dan Public Speaking,” ujarnya. Untuk kelas MC, peserta di didik untuk menjadi MC profesional. Nah kelas MC ini dibagi dua ada MC formal dan nonformal. “Kelas MC ini beragam, peserta diajarkan jadi MC upacara adat, pelantikan, wedding, konser musik hingga ulang tahun,” katanya.

0 Komentar