TASIK – Pengurus Cabang (PC) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tasikmalaya menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke-7 Tahun 2022 di Hotel Grand Metro Tasikmalaya, Sabtu (15/10/2022).
Ketua IBI Kabupaten Tasikmalaya Hj Mia Shofia SST SKM MKM mengatakan, dalam Rakercab ke-7 PC IBI Kabupaten Tasikmalaya ini disampaikan terkait dengan pembangunan kesehatan. ”Yang pada hakikatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, bagi setiap orang menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi,” ungkap Mia kepada Radar, Minggu (16/10/2022).
Menurutnya, untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal perlu dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. Termasuk, pendidikan kesehatan, merupakan bagian penting dalam pembangunan kesehatan guna menghasilkan sumber daya manusia kesehatan sebagai penggerak pembangunan kesehatan.
Baca Juga:Tiga Kendaraan Tabrakan BeruntunAnggota Pramuka Dituntut Jadi Kader Perubahan
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dia menyebutkan, bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang ada dalam sistem kesehatan dan memiliki posisi strategis. Baik dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB) dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk.
Kemudian, lanjut dia, peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya perempuan dan anak. Selanjutnya, bidan pun dalam memberikan pelayanan harus mampu menghadapi tuntutan yang terus berubah seiring perkembangan masyarakat dan dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan berjalannya waktu, kata dia, kemudian bersamaan dengan dinamika perubahan peradaban manusia yang semakin dinamis, kompleks dan didukung keterbukaan komunikasi yang mendunia, tantangan harus dihadapi.
”Yang dihadapi organisasi profesi termasuk IBI untuk tetap pada posisi dan perannya di masyarakat menuntut kepeloporan dalam perubahan-perubahan yang cerdas dan inovatif,” terang dia.
Maka dari itu, ungkap dia, untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan pandangan yang visioner, didukung kemampuan merumuskan langkah-langkah strategis. Kemudian langkah strategis tersebut dikehendaki menjadi keyakinan bersama oleh semua pihak, yang akan terlibat dalam pelaksanaan menuju pencapaian visi jangka panjang.
Kepala Dinas Kesehatan Dinkes Kabupaten Tasikmalaya dr Heru Suharto MMKes menambahkan, sebagai organisasi profesi bidan yang terbesar di seluruh dunia, IBI akan menghadapi tantangan baik secara nasional maupun global.