TAROGONG KIDUL, RADSIK – Polres Garut melaksanakan Operasi Zebra Lodaya 2022 mulai 3 hingga 16 Oktober 2022. Selama operasi, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut mengeluarkan terobosan program baru yang diberinama Nyaneut.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Garut AKP Undang Syarip Hidayat mengatakan, selama operasi pihaknya tak hanya memberikan teguran kepada pelanggar lalu lintas. Tapi juga memberikan edukasi dan penyuluhan langsung kepada para pelanggar. “Para pelanggar kami ajak “nyaneut” yakni minum kopi atau teh hangat yang ditemani makanan lain seperti bala-bala dan gehu. Sambil ngopi, kita berikan pemahaman terkait aturan dan tata tertib berlalu lintas,” ucapnya.
Pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya 2022 dilakukan dengan cara preventif. Para pelanggar hanya diberi peringatan atau teguran dan penyuluhan. “Kami melakukannya secara humanis. Petugas mengumpulkan para pelanggar di suatu tempat untuk diajak minum kopi atau teh hangat. Petugas dan para pelanggar duduk satu meja dan saat itulah kami memberikan pemahaman dan edukasi mengenai pelanggaran yang dilakukan serta bahayanya bagi keselamatan berlalu lintas,” tambahnya
Baca Juga:Fasilitasi Kelompok Tani HutanJalan Berlubang Membawa Petaka
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Undang berharap dengan program itu bisa lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan aturan-aturan berlalu lintas. “Cara edukasi petugas kepada para pelanggar supaya lebih menyentuh lagi dan ke depan tidak ada lagi pelanggaran yang dilakukan oleh para pengemudi. Kita juga berharap masyarakat lebih memahami lagi tentang tata tertib berlalu lintas yang baik dan benar, dan masyarakat lebih mengerti tentang pentingnya memahami aturan berlalu lintas,” tuturnya.
Salah pengendara Ghina Siti Aisyah mengapresiasi kegiatan Nyaneut. Menurutnya, kegiatan teguran semacam itu bisa lebih diterima oleh pelanggar. “Apresiasinya ke hal-hal positif ya, mereka tuh ngingetin kita tentang bagaimana-bagaimana baiknya berkendara. Nah teguran semacam ini tuh bisa lebih diterima,” kata Ghina.
Kata dia, program tersebut bisa memberikan kesan baik terharap polisi. Namun ia berharap kedepannya kegiatan itu terus berjalan. Bukan cuma sekadar memperbagus citra polisi saja. “Ya harapannya kegitan ini tetep berjalan sesuai prosedur, kayak kemarin. Jangan sampai kayak untuk bahan video untuk memperbagus citra polisi tapi kegiatan aslinya kayak gitu,” pungkasnya. (mg1)