TAROGONG KIDUL, RADSIK – Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Republik Indonesia (RI) Teten Masduki menjadi narasumber dalam acara Young Enterpreneur Wanted. Kegiatan tersebut digelar di Aula Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, Sabtu (8/10/2022).
Dalam sambutannya, Teten Masduki menuturkan setiap tahun di Indonesia ada sekitar 3,5 juta angkatan kerja baru, di mana 1,7 juta di antaranya merupakan lulusan sarjana. Akan tetapi dari angka tadi hanya sekitar 2 juta angkatan kerja baru yang terserap lapangan kerja. “Jadi akan ada nganggur 1,5 juta per tahun,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia datang ke kampus-kampus dan mengajak setiap perguruan tinggi. Dia menekankan perguruan tinggi bukan lagi mencetak mahasiswa atau sarjananya menjadi seorang pegawai, akan tetapi harus bisa mencetak seorang enterpreneur atau job creation. “Sekarang kita harus cetak mereka menjadi enterpreneur, bukan pencari kerja tapi job creation (atau) pencetak lapangan kerja,” kata Teten.
Baca Juga:Potensi Kekacauan di Pesta DemokrasiTak Puas dengan Istri, Anak Jadi Korban
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Garut Suhartono mengatakan, pemerintah memiliki peran utama melakukan pembinaan dan fasilitasi para UKM. “Jadi ini salah satu bentuk kolaborasi dari dunia pendidikan, kemudian pemerintahan dan juga tentu para pelaku usaha mikro yang sudah berpartisipasi untuk menampilkan produk-produk yang sudah dihasilkan,” ujar Suhartono.
Ia berharap para mahasiswa yang hadir dalam Young Enterpreneur Wanted bisa meningkatkan daya saingnya, sehingga dapat berkompetisi di tingkat daerah maupun tingkat nasional.
Di tempat yang sama, Rektor IPI Garut Nizar Alam Hamdani mengatakan, kegiatan tersebut bertepatan dengan 12 Rabiulawal atau Maulid Nabi Muhammad SAW. Sehingga, kata dia, ada beberapa esensi atau hikmah yang bisa diambil. Terlebih, menurutnya Rasulullah SAW merupakan seorang wirausaha sukses.
“Ada tiga konsep yang bisa kita adopsi atau kita bisa kita pelajari, yang pertama Nabi Muhammad selalu mengutamakan kepuasan orang lain atau istilahnya mah customer satisfaction, kemudian yang kedua selalu mengedepankan yang namanya pelayanan prima, dan yang ketiga adalah selalu mengedepankan konsep kejujuran,” pungkasnya. (mg1)