Obat yang Paling Baik

Obat yang Paling Baik
TANDATANGANI. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disaksikan Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf dan jajarannya membubuhkan tanda tangan di tempat duduk kelom geulis di kawasan semipedestrian Jalan HZ Mustofa-Cihideung, Sabtu malam.
0 Komentar

”BERJALAN adalah obat yang paling baik”. Itulah pernyataan dokter zaman Yunani kuno Hippokrates. Ternyata berjalan kaki tanpa henti selama 15-30 menit per hari bisa mengubah penampilan dan membuat tubuh tambah sehat.

Budaya berjalan kaki akan dimulai di Kota Tasikmalaya. Wajah baru pusat kota telah diciptakan oleh pemerintah daerah (pemda). Semipedestrian telah dibangun di pusat keramaian di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung.

Para pengunjung dan masyarakat di sekitar HZ-Cihideung mulai membiasakan diri berjalan kaki memanfaatkan semipedestrian yang dihiasi tempat duduk berbentuk sandal kelom geulis dan ornamen payung emas kuncup. Lampu-lampu yang bersolek akan menerangi malam para pejalan kaki.

Baca Juga:Loket KanjuruhanMahasiswa STHG Diteror

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Minggu (9/10/2022), para pengunjung tampak menikmati suasana baru di area semipedestrian di Jalan HZ Mustofa-Cihideung. Mereka banyak memanfaatkan keindahan yang tersaji di kawasan tersebut untuk berfoto bersama atau selfie. Kursi sandal kelom geulis yang berderet di sepanjang semipedestrian tampak terisi para pengunjung. Anak-anak berlarian menampakkan tawanya bersama orang tua atau saudara yang menjinjing belanjaan.

Sabtu (8/10/2022), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah meninjau kawasan semipedestrian di Jalan HZ Mustofa-Cihideung didampingi Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf dan jajarannya. Dalam kunjungannya, gubernur mengungkapkan optimismenya bahwa kawasan semipedestrian itu akan mendongkrak sektor ekonomi di Kota Resik.

Keindahan di area semipedestrian mulai bisa dinikmati para pengunjung. Optimisme di sektor ekonomi telah muncul. Selain itu, disadari atau tidak, budaya jalan kaki di kawasan semipedestrian akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, berikut ini adalah beberapa menfaat berjalan kaki untuk kesehatan tubuh dan pikiran.

MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, berjalan kaki sama efektifnya seperti berlari dalam hal pencegahan penyakit jantung dan stroke. Aktivitas ini membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah.

MENENANGKAN PIKIRAN

Jika berjalan kaki bisa memperbaiki simtom depresi pada pasien yang menderita penyakit itu, bayangkan bagaimana besarnya dampak positif berjalan kaki jika orang hanya merasa suasana hati tidak senang atau lelah secara mental. Ini tentu bisa memperbaiki ”bad mood”.

0 Komentar