TAROGONG KIDUL, RADSIK – Ambruknya atap ruang kelas SDN 1 Bunisari di Kampung Cinangsi Desa Bunisari Kecamatan Malangbong beberapa waktu lalu harus ditanggapi serius. Sebab permasalahan infrastruktur pendidikan bukan masalah yang sepele.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut lebih fokus dalam menangani masalah pendidikan. “Kejadian itu (ambruknya atap sekolah) harus menjadi perhatian Pemkab Garut,” kata Yudha Minggu (9/10/2022).
Kata Yudha, tahun ini Pemkab Garut hanya mengaloksikan rehabilitasi sebanyak 15 ruang kelas di 12 sekolah dasar. “Di APBD Garut Tahun Anggaran 2022 yang jumlah sekitar Rp 4,88 triliun, Pemkab Garut hanya mengalokasi rehabilitasi 15 ruang kelas di 12 sekolah dasar,” ungkapnya.
Baca Juga:Aksi Solidaritas untuk KanjuruhanPer Tahun 1,5 Juta Orang Nganggur
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dari data sementara, kata Yudha, Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahun 2023 Disdik Garut baru mengalokasikan untuk perbaikan 25 sekolah. “Nah sementara dari data sementara RKA rencana kerja anggaran Disdik Garut itu baru mengalokasikan untuk 25 sekolah,” tuturnya.
Yudha mengatakan alokasi yang diajukan Disdik masih kurang, mengingat data jumlah sekolah yang rusak berat di Garut mencapai 985 unit. “Nah ini tentu sangat kurang kan karena yang rusak beratnya kan ada 985,” tambahnya.
DPRD Garut, lanjutnya, dalam pembahasan anggaran nanti akan meminta Pemkab Garut meningkatkan alokasi anggaran untuk rehabilitasi ruang kelas yang rusak berat. “Saya berharap dalam pembahasan anggaran sebulan ke depan ini fokus meningkatkan belanja public, seperti ruang kelas. Pemda dan DPRD harus menunjukkan keberpihakannya ke masalah ini, apalagi dengan adanya kejadian atap roboh,” ucapnya.
Lebih lanjut Yudha mengatakan, kondisi ruang kelas yang rusak itu tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele. Wewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan siswa. “Kondisi itu sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan para peserta didik. Karenanya, harus ada komitmen anggaran untuk perbaikan ruang kelas rusak,” ujarnya.
MASIF CEK BANGUNAN
Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut Suryana mengatakan, telah memerintahkan setiap korwil dan diteruskan ke kepala sekolah untuk secara masif mengecek kondisi bangunan sekolah. Agar kejadian yang terjadi di SDN 1 Bunisari tidak terjadi lagi. “Kita sudah menginstruksikan korwil dan diteruskan kepada kepala sekolah untuk sering mengontrol kondisi sekolah,” kata Suryana.