Perajin Batik Sukapura Terus Berinovasi

Perajin Batik Sukapura Terus Berinovasi
BUAT MOTIF. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Batik Tulis Karuhun Sukapura Gandok Jaya Mukti Kampung Ciseupan Desa Janggala Kecamatan Sukaraja membuat motif batik tulis menggunakan tangan. Foto: Istimewa
0 Komentar

SUKARAJA, RADSIK – Kelompok Usaha Bersama (KUB) Batik Tulis Karuhun Sukapura Gandok Jaya Mukti Kampung Ciseupan RT/RW 11/07 Desa Janggala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya terus berinovasi.

Ketua Batik Tulis Karuhun Sukapura Gandok Jaya Mukti Kampung Ciseupan RT 11 RW 07 Desa Janggala Kecamatan Sukaraja Edang Ramdani mengatakan, tahun in telah membuat inovasi batik dengan 5 macam motif. Di antaranya ada motif sakembaran, awan sakembaran, motif mawar, nuansa Sukapura, talas sakembaran.

“Sejauh ini motif batik yang baru setiap tahunnya ada. Rencana tahun 2023 insya Allah sudah siap, ada sekitar 7 motif baru,” ujarnya kepada Radar, Kamis (6/10/2022).

Baca Juga:Laporkan Dugaan Korupsi BankeuBudidayakan Ikan dengan Sistem Bioflok

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Endang mengungkapkan, untuk motifnya sedang dipikirkan akan seperti apa. Hanya saja, tahun depan akan ada motif-motif baru sebagai inovasi untuk batik tulis. Kondisi batik pada saat ini masih terus berjalan meski kemarin melewati masa Covid-19, tapi sampai dengan sekarang terus diproduksi.

Menurutnya, dengan kenaikan harga BBM cukup berimbas terhadap harga bahan baku, hanya saja untuk harga motif batik belum dinaikan. Masih mengikuti harga yang sebelumnya.

Dipasaran kenyataannya cukup ramai, mengeluhkan jika harga batik dinaikan. Meskipun pada kenyataannya mereka semua sudah mengetahui harga BBM sudah naik. “Seharusnya mengerti bahan baku naik, maka harga batik juga otomatis naik. Sampai akhir tahun ini belum ada rencana dinaikan, namun tahun depan dipastikan akan naik harganya,” ucapnya.

Produksi batik sendiri, dikarenakan banyak pengrajinnya dalam satu kelompok mencapai 25 pengrajin yang mayoritas kaum perempuan dalam sebulan bisa membuat 30 batik tulis. “Terdapat perbedaan batik tulis Sukapura dengan batik lainnya. Untuk Batik Sukapura warnanya cendrung lembut dan gelap. Warna-warna yang digunakan biasanya adalah warna seperti krem, coklat, hitam, merah marun,” kata dia.

Kepala Desa Janggala Asep Ahmad Kastoyo sekaligus pembina Kelompok Batik Sukapura mengatakan, para pengrajin agar terus ngamumule budaya karuhun sekaligus mencintai budaya masing-masing. “Saya sangat mendukung dan memotivasi kepada para pembatik untuk agar terus berkarya. Apalagi dengan rencana akan adanya pembuatan motif baru untuk batik sukapura ini,” kata dia. (obi)

0 Komentar