CIAMIS, RADSIK – Pemerintah Kabupaten Ciamis fokus mengutamakan pelayanan dasar, salah satunya kesehatan. Maka dari itu sesuai regulasi yang ada pemerintah mengupayakan minimal 10 persen dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Hal itu diungkapkan
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya saat menerima silaturahmi dan audiensi dari Asosiasi Klinik (Asklin) Kabupaten Ciamis, Kamis (6/10/2022).
Kata Herdiat, sejak era reformasi urusan pemerintahan secara bertahap diserahkan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (pemda). Hal ini, sesuai Undang-undang (UU) No 2 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah, kesehatan adalah satu dari enam urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar, yaitu; pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat dan sosial.
Baca Juga:Pembangunan Belum MerataPesta Wirausaha Diikuti 60 Tenant
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
“Urusan pelayanan dasar, salah satunya kesehatan sudah teramanatkan dalam undang-undang kepada pemerintah daerah. Oleh karenanya, wajib mengatur terhadap kelancaran dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan,” katanya.
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam melaksanakan pelayanan dasar, dalam fasilitas kesehatan cenderung tidak melihat tipe A, B, C atau D. Tetapi bisa melakukan pelayanan secara prima tanpa dipatok dengan tipe-tipe yang ada. “Secara pribadi saya tidak mempermasalahkan tipe-tipe di fasilitas kesehatan. Terpenting itu adalah pelayanan yang maksimal,” ujarnya.
Kata dia, saat berdiri klinik-klinik, Pemerintah Kabupaten Ciamis merasa terbantu. Karena mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. “Adanya klinik, pemerintah daerah merasa terbantu untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” katanya.
Selain itu, banyaknya klinik di Ciamis justru bisa menjadi peluang penyerapan tenaga kesehatan. Untuk itu, ia meminta pemilik klinik memberdayakan tenaga kerja yang berdomisili di Ciamis. “Banyaknya klinik di Ciamis paling menyerap sumber daya manusia kesehatan. Dengan begitu, karier dan keilmuannya bisa tersalurkan,” ujarnya.
Ketua Asklin Kabupaten Ciamis, Jaka Kurnia Abadi menyebutkan Ciamis ada sebanyak 76 klinik. Sedangkan yang masuk di Asklin baru 42 klinik. “Jumlah keanggotaan yang masuk di Asklin belum mencapai 50 persen. Targetnya kita bisa merekrut secara keseluruhan klinik yang berada di Kabupaten Ciamis,” katanya.