TASIK, RADSIK – SMK NU Kota Tasikmalaya menggelar acara workshop Aktualisasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Acara pembukaan dimulai Sabtu (1/10/2022) pagi yang dibuka oleh Ketua KCD XII Kota Tasikmalaya Dr Abur Mustikawanto MEd dan acara workshop digelar Senin (3/10/2022) pagi di Aula SMK NU Kota Tasikmalaya. Kegiatan ini diikuti para guru SMK NU.
Sementara narasumber yang hadir dari Fasilitator Nasional P5 dari Disdik Provinsi Jawa Barat Hj Iis Nurhayani SPd MMPd.
Baca Juga:Atap Ambruk, Siswa Luka-LukaJadi Juara, Pasheman Diarak Keliling Garut
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Ketua KCD XII Kota Tasikmalaya Dr Abur Mustikawanto MEd menyampaikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka itu untuk mengobati kerinduan anak-anak yang selama 2,5 tahun ini belajar jarak jauh.
Selama pandemi, anak-anak belajar daring sehingga dari sisi pendidikan karakter tidak terpantau. Pihaknya sampaikan makanya targetnya implementasi Kurikulum Merdeka itu yakni penerapan nilai-nilai Pancasila. Diharapkan terbentuk pelajar yang mempunyai nilai-nilai Pancasila.
“Sebetulnya konten-konten implementasi Kurikulum Merdeka itu sudah ada, jadi ini bukan hal yang baru. Tinggal diimplementasikan dengan muatan lokal di Jawa Barat,” katanya.
Pihaknya tegaskan bahwa Kurikulim Merdeka ini untuk menangkal pemahaman radikalisme dan terorisme. “Saya kira ini hal yang baik bagi pelajar agar jelas memahami tentang Kurikulum Merdeka,” tegasnya.
Ditambahkan Kepala Sekolah SMK NU Drs H Aceng Mubarok mengatakan bahwa inti Kurikulum Merdeka itu bagaimana kebebasan guru dan pelajar bersama-sama belajar dalam situasi apapun.
“Kemudian siswa dan guru punya hak yang sama dengan mengekspresikan, mendapatkan pencerahan ilmu pengetahuan. Bahkan diharapkan mereka bisa memilih topik mana yang mereka inginkan,” jelasnya.
Baca Juga:Bangun Infrastruktur Penunjang Sport CenterJalan Penghubung Dua Desa Tertutup
Tentunya, mereka juga dalam keadaan senang dan nyaman itu akan lebih memudahkan ilmu dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan mereka bisa menerapkan karakter dan menunjukan karekter yang baik.
Bahkan, ciri khas profil Kurikulum Pancasila itu kalau dulu budi pekerti (BK) sekarang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
P5 ini penting karena selama ini orang-orang kita ada yang pintar namun tidak sadar untuk menjadi warga negara yang baik. “Sehingga banyak ilmuan-ilmuan pintar tapi malahan dipakai merakit bom, mereka itu tidak punya integritas yang kuat,” jelasnya.