JAKARTA, RADSIK – Kementerian BUMN terus mendorong Perum Perhutani untuk meningkatkan produksi gula nasional sebagai upaya mewujudkan swasembada gula pada 2025.
“Kami terus mendorong Perhutani dan BUMN lainnya untuk meningkatkan produksi gula nasional sebagai salah satu program strategis nasional dengan target kurun waktu 3-5 tahun mendatang Indonesia bisa mencapai swasembada gula nasional,” kata Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury, Jumat (30/9/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Peringati Kesaktian Pancasila dengan Turnamen Sepak BolaMencetak Generasi Platinum dan Multitalenta
Pahala telah melakukan kunjungan kerja di lokasi Agroforestry Tebu Mandiri Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang didampingi Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro dan Direktur PTPN X Tuhu Bangun.
Ia pun ikut mengapresiasi kinerja Perhutani KPH Jombang yang telah melakukan produksi gula hingga 78 ton per hektare sehingga turut mendukung sasaran swasembada tersebut.
Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan KPH Jombang dan KPH Ngawi merupakan bagian dari pengembangan tanaman Agriforestry Tebu Mandiri untuk swasembada gula dengan rencana pengembangan sampai 2024 mencapai 18.256 hektare.
“Tanaman Agroforestry Tebu Mandiri ini dimulai pada tahun 2021 di dua lokasi yakni di KPH Jombang seluas 386,47 hektare dan KPH Ngawi seluas 187,52 hektare, dan sudah dipanen pada tahun 2022,” katanya.
Wahyu menambahkan, tanaman agroforestry tebu tersebut dikembangkan pada 12 KPH dengan luas 1.788 hektare pada 2022, kemudian pada 2023 dikembangkan pada 23 KPH seluas 7.962 hektare, dan pada tahun 2024 seluas 7.962 hektare. Dengan demikian, total pengembangan lahan mencapai 18.256 hektare untuk memenuhi potensi produksi tebu giling pada 2025 sebesar 1,27 juta ton.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi sebanyak 2,54 juta ton pada 2045. Program swasembada gula konsumsi itu mulai digulirkan pada 2020 berupa pembukaan lahan tebu baru seluas 75.000 hektare dan bongkar ratun tebu seluas 125.000 hektare.
Pehutani bersama ID Food dan PTPN Group kembali diminta berpartisipasi dalam program tersebut. Selain itu, salah satu langkah strategis Kementerian BUMN untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi pada 2025 adalah dengan pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).
Baca Juga:Menjaga Regenerasi Paskibra Lewat LKBBPertamax Turun, Antrean Masih Mengular
Perusahaan tersebut merupakan sub holding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang fokus di bidang industri gula, mulai dari hulu hingga hilir. PT SGN saat ini mengonsolidasikan 36 pabrik gula di seluruh Indonesia.