PANGANDARAN, RADSIK – Wacana penerapan e-ticketing di Kabupaten Pangandaran dinilai masih belum siap dalam berbagai aspek.
Salah satu warga Kabupaten Pangandaran Aldi Fadilah (23) mengatakan beberapa aspek yang harus diperhatikan, salah satunya adalah kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Atasi Banjir, Pemkab Buat Sodetan5 Pensiunan Polisi Masuk Daftar Pemilih Baru
”Apakah nanti semua wisatawan dan warga bisa pake e-ticketing, kalau banyak yang tidak bisa gimana,” kata dia kepada Radar, Jumat (30/9/2022).
Walaupun saat ini hampir setiap orang memegang smarthpone, belum tentu bisa menggunakanya secara maksimal. “Nah misalkan harus lewat aplikasi, belum tentukan bisa menggunakannya,” jelansya.
Selain itu sistem antrean juga mesti diperhitungkan, jangan sampai malah jadi masalah baru. “Jangan sampai malah bikin ngantre, karena scan e-ticketing,” ujarnya.
Maka, lanjut dia, pemerintah harus membuat jalur alternatif bagi mereka yang tidak mampu mengoperasikan e-ticketing.
Warga bernama Endin (30) mengatakan bahwa dirinya mendukung e-ticketing diterapkan di objek wisata Pangandaran. “Supaya mempermudah wisatawan saja,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan bahwa e-ticketing baru sebatas wacana. “Bagaimana sistemnya juga belum dibahas, belum tergambar,” katanya. (den)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!