JAKARTA, RADSIK – Segmen big scooter masih menjadi salah satu andalan industri sepeda motor. Kontribusi skuter matik (skutik) dengan bodi besar itu masih menarik minat konsumen meski suplai terhambat.
Marketing Sales Division Head MPM Honda Jatim Mac Aguste mengatakan, penjualan big scooter merupakan salah satu yang masih stabil di tengah tantangan yang dihadapi tahun ini. Hal itu terlihat dari kontribusinya.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Indahnya Berkeliling Kota BandungPenerimaan Pajak Tumbuh 58 Persen
“Secara year to date (YTD), sumbangan produk seperti PCX dan ADV sudah mencapai 28 persen. Padahal, dua tahun terakhir, kontribusinya berada di kisaran 20–21 persen,” ujarnya kepada Jawa Pos, Rabu (28/9/2022).
Padahal, total sales Honda di Jatim melambat. Periode Januari–Agustus 2022, penjualan rata-rata per bulan mencapai 45 ribu unit.
Sementara itu, tahun lalu pada periode yang sama rata-rata tercatat 54 ribu unit per bulan. Faktor terbesar bukan permintaan pasar.
“Namun, suplai yang terhambat dari pabrik. Akibatnya, kami tidak bisa menjual banyak dan indennya cukup panjang,” tuturnya.
Meski sempat melambat, dia optimistis capaian tahun ini bisa menyamai tahun lalu. Pasalnya, arus suplai dari pabrikan mulai lancar sejak Agustus. “Kondisi itu diproyeksikan bisa bertahan hingga akhir tahun,” ucapnya.
Apalagi, lanjut Aguste, penyegaran produk seperti Honda ADV bakal mendorong penjualan hingga dua kali lipat. Sebelumnya, ADV terjual 200–300 unit per bulan. Sementara itu, target setelah face-lift menjadi 500 unit.
Soal dampak kenaikan BBM, dia mengaku belum merasakannya. Yang dikhawatirkan justru kinerja panen tahun ini. Pasalnya, sebagian besar konsumen adalah petani. (jpc)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!