JAKARTA, RADSIK – Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Days Repo Rate (BI7DDR) sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,25 persen pada Kamis (23/9/2022). Kebijakan tersebut diambil sebagai upaya pengendalian inflasi imbas gejolak ekonomi secara global.
Terkait itu, General Manager Corporate Communication Astra Honda Motor Ahmad Muhibbudin mengungkapkan kenaikan suku bunga acuan secara jangka pendek belum berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Meski begitu, ia mengakui bahwa secara jangka panjang kebijakan tersebut akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Permudah Layanan Pasang IndiHomeIAI Tasik Cetak Wisudawan Unggul dan Solutif
“Kami saat ini sedang melihat dan mempelajari impact-nya seperti apa. Impact yang nyata mungkin akan terlihat ke daya beli masyarakat,” ungkap Muhibuddin dalam Workshop Wartawan Astra 2022, di Menara Astra, Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2022).
Muhibuddin menjelaskan, pihaknya masih terus mempelajari dan berdiskusi dengan lembaga pembiayaan terkait dampak kenaikan suku bunga acuan terhadap penjualan motor. Sebab, kata dia, penjualan motor Honda saat ini masih didominasi oleh pembelian secara kredit sebesar 80 persen. Oleh sebab itu, guna mengantisipasi dampak jangka panjang pihaknya akan terus berdiskusi terutama dengan lembaga pembiayaan. “Jangka panjangnya akan berdampak, mungkin ini yang perlu kita pelajari. Kami akan berdiskusi dengan lembaga pembiayaan yang memang menjadi support kita dalam membantu masyarakat untuk membeli sepeda motor,” jelasnya. (jpc)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!