MJ pernah bersama keluarganya saja ziarah ke sana. Di sekitar makam sang pahlawan ada anak-anak sedang bermain bola. MJ bertanya kepada anak-anak itu. Apakah mereka tahu makam siapa yang ada di sana. Mengejutkan. Anak-anak itu semua menjawab tidak tahu!
Menangislah MJ. Makanya mengingatkan anggota FPT untuk berziarah. Mengenang dan berterima kasih atas jasa perjuangannya. Apalagi kondisi sekitar makam ada bangunan monumental yang rusak. Saat anggota FPT berziarah, owner Plaza Asia Ko Acong spontan langsung sanggupi memperbaiki.
**
Sejak FPT berdiri sampai usia satu dasawarsa, silaturahmi penggagas dan penerus yang masih peduli ke Tasikmalaya tetap terjalin. Bahkan sangat erat melebihi sahabat. Tanpa berikrar, satu sama lain menganggap saudara. Walau beda suku, agama dan profesi. Jika salah satu anggota ada tugas ke kota yang ada anggota FPT, selalu disempatkan bertemu. Pun anggota yang di luar Tasik, jika ada momentum tertentu, datang ke Tasikmalaya. Walau sekadar melepas kangen bertemu.
Baca Juga:Kompor PolitikPilkades Serentak Tunggu Izin Kemendagri
Sebagai saudara, hampir tidak ada batasan kalau sudah berkumpul. Berdiskusi sangat hangat dan egaliter. Kepentingannya satu: fokus membahas apa yang bisa jadi sumbangsih untuk Tasikmalaya. Khususnya membantu pemerintah. Walau sebatas sumbangsih pemikiran maupun materi yang ukurannya sebatas stimulus kepedulian. Peduli yang riil adalah kiprah langsung anggotanya. Melalui program-program sosial lembaga yang dipimpinnya. Spiritnya bagaimana peduli terhadap kemajuan Tasikmalaya dan Priangan Timur.
Dirgahayu Forum Peduli Tasik! (*)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!