Mobil listrik untuk mengatasi impor bahan bakar minyak. Kompor listrik untuk mengatasi impor elpiji.
Ini menyangkut ketahanan nasional di bidang energi. Juga menyangkut kemandirian energi.
Listrik bisa dihasilkan dari batu bara. Dengan sangat murahnya. Kalau mau.
Baca Juga:Pilkades Serentak Tunggu Izin KemendagriKejari Telusuri Aliran Dana Korupsi PIP
Batubara tidak perlu dibuat. Tuhan sudah memberikan itu ke negara ini. Dengan jumlah yang sangat melimpah. Yang sekarang dieksploitasi habis-habisan untuk diekspor.
Impor elpiji, Anda sudah tahu: nomor dua terbesar yang membebani negara ini. Impor BBM juaranya. Dua-duanya bisa diatasi oleh kemampuan kita sendiri. Dua-duanya tergantung keputusan kita sendiri.
Omong kosong bicara ketahanan energi kalau dua hal itu tidak diatasi.
Lebih omong kosong lagi kalau soal itu dibiarkan sampai tibalah saatnya batu bara kita habis.
Tinggal gigit jari. Pun sampai jari putus tidak ada gunanya lagi.
Kompor listrik begitu strategisnya. Sayangnya isu ini terkubur oleh persoalan komunikasi yang bias.
Padahal problem kelebihan listrik akan hilang sendiri mana kala pertumbuhan ekonomi membaik. Maka upaya memperbaiki ekonomi adalah fokusnya. Sayangnya fokus itu bisa buyar oleh datangnya tahun politik. Apalagi minggu ini. Suhu itu seperti ingin mengalahkan panasnya musim kemarau. (*)
Baca Juga:Bakul Ikan Kerap Memberi Modal NelayanDorong Anggaran yang Cukup untuk Pangan
NB: Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/.Â
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!