PANGANDARAN, RADSIK – Selain mendapat ikan, para nelayan jaring kerap mendapatkan sampah yang cukup banyak.
Salah seorang nelayan Himan Permadi (45) mengatakan, sekali menebar jaring ke lautan, banyak sampah yang terbawa ke darat. ”Banyak, sampah plastik, kaleng bahkan pakaian,” katanya kepada Radar, Senin (19/9/2022).
Ia mengatakan, jumlah tangkapan ikan yang didapat kadang-kadang lebih sedikit dari sampah yang terbawa. “Itu dia, jadi lebih banyak sampah yang didapat, dibanding ikan,” ucapnya.
Baca Juga:AHY Bawa Perubahan dan PerbaikanMenjaga Citra Manusia Perhubungan
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Hal senada juga diungkapkan Kurniasih (39), menurut dia banyaknya sampah yang ikut terbawa kadang-kadang menambah beban saat menarik jaring. “Saking banyaknya sampah,” keluhnya.
Menurutnya, sampah-sampah itu terbawa dari sungai ke laut. “Ya pada dasarnya itu sampah yang dibuang masyarakat ke sungai, terbawa ke laut,” ucapnya.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pangandaran Wagiso mengatakan, di tahun 2021 sebanyak 432 ribu penduduk Pangandaran memproduksi sampah hingga 172,812 ribu kilogram.
Sementara dalam satu tahun memproduksi 63,076 ribu ton sampah. ”Pangandaran memproduksi sampah hingga 27 ribu kilogram per harinya, sementara per tahunya mencapai 10 ribu ton sampah,” katanya. (den)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!