AHY Tawarkan Perubahan

AHY Tawarkan Perubahan
BERBICARA. Ketua Umum Partai Demokrat H Agus Harimurti Yudhoyono berbicara dalam Rapimnas Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9/2022). FOTO: Partai Demokrat
0 Komentar

”Di seluruh dunia, pembangunan IKN memerlukan waktu yang cukup, dan timing-nya dipilih, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi negara. Begitu juga, pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung,” lanjutnya.

Belakangan ini, kata dia, telah diputuskan, adanya alokasi penyertaan modal negara, dari APBN. Triliunan rupiah. Padahal pada awalnya, pemerintah berjanji, tidak mengambil satu sen pun, dari APBN. Nilai proyeknya pun, semakin membengkak, dari skema perhitungan awal. ”Demokrat menyarankan agar dalam membangun megaproyek, perencanaan harus matang sehingga tidak mudah berubah di tengah jalan, yang bisa sangat merugikan keuangan negara, dan memberatkan pemerintah sendiri,” katanya.

Menurut AHY, Indonesia tentu tidak boleh terus menerus menambah utangnya. Juga sangat tidak bijaksana, jika megaproyek itu didanai dari utang. ”Utang ini, justru akan menambah beban fiskal kita. Apalagi, kita tengah menghadapi krisis, dan tekanan ekonomi yang berat,” ujarnya.

Baca Juga:Ratu WushuPemekaran Harus Mutlak Keinginan Masyarakat

Menunda pembangunan proyek nasional strategis, lanjut AHY, bukanlah sesuatu yang tabu. Menunda proyek pada kondisi saat ini, lebih baik daripada memaksakannya. ”Jika proyek-proyek ini dipaksakan, akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial ekonomi rakyat,” tuturnya.

AHY menyampaikan Demokrat memiliki visi, strategi dan kebijakan pembangunan ke depan yang berbeda dengan kebijakan pemerintahan saat ini. Demokrat akan mengutamakan pembangunan manusia. Tentu tanpa mengabaikan infrastruktur.

Menurut AHY, pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara bertahap. Mempertimbangkan kemampuan keuangan negara, dan investasi swasta yang sehat. ”Kita harus mencegah penggunaan dana utang yang terlalu besar. Utang Indonesia 8 tahun terakhir ini meningkat tajam, jauh di atas keamanan fiskal kita. Utang Indonesia saat ini, sebesar 7.163 triliun rupiah, atau meningkat 4.500 triliun rupiah,” ujarnya.

Adapun pembangunan SDM, kata dia, memang membutuhkan waktu yang panjang. It is a never ending journey. Namun pembangunan SDM akan memberi manfaat yang jauh lebih besar, bagi negeri ini.

Bila kualitas SDM meningkat, lanjut dia, maka produktivitas bangsa akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan meningkatkan pendapatan negara, maupun pendapatan per kapita. Juga, menciptakan lapangan pekerjaan yang luas. Artinya, negaranya makin maju, rakyatnya makin sejahtera.

0 Komentar