Meskipun para penggemar telah menyukai Daniele De Rossi selama beberapa dekade sebagai pemain, dia tidak meminta perlakuan istimewa di Stadio Olimpico.
”Saya sebentar di Serie B, tapi setiap artikel dimulai dengan ’mantan juara Piala Dunia’ dan mungkin hasil yang saya dapat sebagai pelatih di sana tidak membantu mereka untuk berbicara tentang hal lain selain karier bermain saya,” ucapnya.
Daniele De Rossi melihat cara pertandingan melawan Lecce diinterpretasikan, jadi dia tahu tidak butuh waktu lama untuk semuanya runtuh.
Baca Juga:Arsenal Menyamai Rekor Clean Sheet Klub Sepanjang Masa Usai Kalahkan BrightonDiberi Suplemen, Jebol Gawang Lazio, Bek Roma Gianluca Mancini Merasa Menjadi Orang Paling Bahagia di Dunia
”Namun kemudian saya bahagia, karena saya tidak ingin dilindungi dan dimanja karena saya sudah di sini seumur hidup, saya ingin diperlakukan sebagai pelatih yang sebenarnya,” tambah Daniele De Rossi.
Ketika dia bermain dan Francesco Totti mengenakan ban kapten, Daniele De Rossi dikenal sebagai Capitan Futuro—Kapten Masa Depan. Jadi dia ditanya apakah dia juga Pelatih Masa Depan Roma?
”Saya pelatih saat ini,” ucapnya.
”Saya berada di luar Roma, saya baru saja datang ke stadion—kadang-kadang menyamar—untuk mendukung tim, tapi saya tidak punya hubungan dengan klub,” jelas pelatih berusia 40 tahun itu..
”Saya ragu bagaimana saya akan mengalami derbi. Tidak terlalu stres, saya memiliki puncak emosi di akhir yang akan saya ingat seumur hidup,” paparnya.
”Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, saya fokus hanya pada saat ini. Kadang-kadang Anda harus duduk di sofa dengan sebotol bir, keripik, dan menikmati momen,” jelasnya.
Laga Roma selanjutnya adalah melawan AC Milan di perempat final Liga Eropa, dengan leg pertama pada Jumat di San Siro.
”Ada pakta dengan staf saya, saya dilarang menonton pertandingan dari tim berikutnya yang akan kami hadapi sampai waktunya tiba. Kami sudah cukup mengenal Milan,” tuturnya. (*)