Adapun dalam laporan harta kekayaan secara periodik tersebut, Suharso mencatatkan kepemilikan delapan tanah dan bangunan di Kota Tasikmalaya, Jakarta Selatan, dan Bandung. Total aset tersebut bernilai Rp 91.872.050.000. Nilai keseluruhan kendaraan itu mencapai Rp 6.037.000.000. Suharso juga mencatatkan harta bergerak lainnya sebesar Rp 1 miliar serta kas dan setara kas Rp 1.057.201.075.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkap alasan mengapa bukan dirinya yang menggantikan posisi Suharso Monoarfa sebagai ketua umum.
Dia meyebutkan harus ada pemisahan fungsi antara kerja kepartaian dan pemerintahan. Arsul menegaskan untuk menjadi pimpinan PPP, seseorang tidak bisa merangkap jabatan di pemerintahan.
Baca Juga:Suharso Monoarfa DipecatAmplop Suharso
”Jadi, di PPP itu sudah lama ada diskusi, ada concern, bahwa ada riak-riak itu. Yang menginginkan agar konsolidasi PPP sebagai partai itu bisa lebih dimasifkan, diintensifkan, ditingkatkan,” ujarnya.
”Dan kalau yang menjadi pimpinan PPP itu tak merangkap di jajaran pemerintahan,” ucap Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Dia menjelaskan hal itu merupakan kombinasi dari kesadaran atau keinginan agar pemisahan fungsi kepartaian yang dibutuhkan untuk meningkatkan konsolidasi internal PPP.
Oleh karena itu, dia menjelaskan dirinya tidak bisa menjabat sebagai Plt Ketua Umum PPP lantaran masih menjadi Wakil MPR dan anggota Komisi III DPR. ”Itulah mengapa Plt tidak Pak Arsul. Karena saya punya fungsi di sini, selain wakil pimpinan MPR, juga anggota Komisi III yang punya tugas banyak, RKUHP, RUU Narkotika, itu saja,” tuturnya. (dil/mcr8/jpnn)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!