SINGAPARNA, RADSIK – Wakil Bupati Tasikmalaya melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sekaligus sosialisasi terkait rencana pembangunan atau penataan Alun-Alun Singaparna yang akan dibangun dalam waktu dekat ini, Senin (5/9/2022).
Cecep mengatakan, bersyukur untuk penataan Alun-Alun Singaparna sudah teranggarkan dari Pemprov Jabar, bahkan proses lelang sudah dilaksanakan. “Sekarang tinggal menunggu kontrak dua hari lagi dan di masyarakat yang paling penting semuanya sudah mendukung. Barusan semuanya sudah menyampaikan harapan, aspirasinya dan semua postif,” ujarnya usai kegiatan sosialisasi kepada Radar, kemarin.
“Saya memohon doa kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, agar Alun-Alun Singaparna ini bukan milik Kecamatan Singaparna melainkan warga Kabupaten Tasikmalaya. Dalam pelaksanaannya berjalan lancar, cuaca mendukung, sehingga dalam sisa waktu tinggal 3 bulan bisa dapat diselesaikan tepat waktu,” harap dia.
Baca Juga:Komisi III Belum Terima Laporan102 Rumah Dapat Bantuan Rutilahu
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Lanjut dia, rencana dua hari ke depan harus sudah kontrak. Ini yang dihadirkan semua stakeholder, meskipun ada beberapa yang harus dikomunikasikan terutama warga pasar baru yang akan menerima, beserta teman-teman pedagang kaki lima yang harus direlokasi dari depan pasar yang hari ini
“Tadi disampaikan, warga pasar ingin bertemu dulu, insyaallah besok datang bertemu. Karena persoalan ini merupakan persoalan semua. Ini program strategis Pak gubernur di Kabupaten Tasikmalaya yang pertama, kalau kali ini tidak sukses dalam pelaksanaannya maka muka kita yang kecipratannya,” ucap dia.
“Makanya saya turun sebagai bentuk tanggung jawab, agar program strategi ini berjalan sesuai yang diharapkan. Target tahun ini bisa selesai dan harus selesai. Untuk anggarannya kurang lebih ada Rp 10 miliar,” kata dia.
Terang Cecep, untuk relokasi pedagang kaki lima, menurut informasi dari dinas akan dipindah ke pasar baru. “Barusan dari masyarakat pasar baru, jangan dulu dipindah sebelum bertemu. Makanya insyaallah besok datang ketemu dengan warga pasar, agar mereka nantinya merasa diajak bicara,” ucap dia.
“Saya sudah menugaskan ke Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan agar segera berkoordinasi dengan Dinas Binamarga Provinsi. Karena itu jalan provinsi, sehingga kewenangannya kalau menata drainase jalan provinsi bukan urusan kita,” tuturnya.