“Unper ingin melebarkan jejaring yang luas, tidak hanya akademik dan pengabdian kepada masyarakat saja. Juga ingin berperan untuk pelaku usaha dan pemerintah,” katanya.
Sebagai tindak lanjutnya, Unper juga membuat sharing session bersama Juldin Bahriansyah ST MT, yang merupakan koordinator pelaksana fungsi valuasi kekayaan intelektual, BRIN.
Acara ini untuk dosen dengan yang memberikan materi Inovasi Perguruan Tinggi dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat di Auditorium Gedung Mashudi Unper, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga:Mangkubumi dan Tawang Kasus DBD TertinggiBongkar Cepat, Pasang Lama
Lalu untuk mahasiswa dan pelaku usaha dari binaan dinas atau Kadin dengan diberikan pemahaman hak kekayaan intelektual (HKI) ; Proteksi, Prosedur, dan Komersialisasi sebagai Strategi Bisnis.
“Arahnya agar mahasiswa dan pelaku usaha binaan dinas ataupun Kadin mampu paham dalam meng HKI kan produknya, mulai dari nama brand, kemasan, logo dan lainnya,” ujarnya.
Sedangkan lewat virtual, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unper Dr Eming Sudiana MSi menyampaikan sebanyak 792 mahasiswa dari sepuluh prodi di Unper telah dapat menjalankan KKN PPM dengan baik.
“Kami mengetahui keberhasilan KKN ini setelah melakukan monitoring dan evaluasi,” katanya.
Dengan hasilnya program KKN PPM Unper tahun ini, mahasiswa memiliki inovasi dan kreativitas untuk memproduksi barang/jasa untuk mengembangkan UMKM. Misalnya di Desa Cilolohan bisa mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.
Lalu ada Desa Padasuka yang berhasil membudidayakan ulat Jerman dengan dijadikan makanan olahan rempeyek. Kemudian juga bisa penghasil minyak goreng pengganti kelapa sawit, karena dalam ulet Jerman memiliki lemak yang tinggi.
“Inovasi dan kreativitas mahasiswa Unper mesti didukung penuh mulai dari aparat desa, pemerintah daerah, dan masyarakat. Misalnya saja dari hasil mahasiswa KKN yang berhasil mengembangkan sampah plastik dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif dan ulat Jerman bisa dijadikan bahan pangan atau minyak goreng,” ujarnya.
Baca Juga:Partai Politik Asal Mencatut DataGelombang Tinggi, Sayang Heulang Ditutup Sementara
Lanjut Eming, atas dasar keberhasilan mahasiswa KKN PPM Unper ini, maka LPPM mencoba memfasilitasi Virtual Expo. Itu berkaitan dengan hasil produk mahasiswa KKN yang mengembangkan potensi desanya masing-masing.
“LPPM sangat mendukungan adanya mahasiswa yang mampu memberdayakan masyarakatnya. Sehingga dalam Virtual Expo KKN PPM Unper tahun ini bisa dilihat produknya yang dipamerkan yakni 442 barang/jasa,” katanya.