Pihaknya melakukan dua hal, yaitu digital marketing dan agrobisnis dengan menanam melon. Saat ini ada sekitar 65 anak muda yang belajar dan dipekerjakan untuk program digital marketing. “Mereka bekerja tanpa harus punya gudang dan uang. Dan sampai hari ini terkoneksi dengan yang memiliki barang gudang dan lainnya juga informasi tentang pasar,” ungkap Ohan.
Ohan menjelaskan, dengan penggabungan digital dan pertanian merupakan upayanya mengangkat derajat para petani, yang selama ini menawarkan hasil pertaniannya langsung ke bandar. “Yuk kita langsung saja untuk memutus mata rantai itu dengan pemasaran secara digital langsung dan yang memiliki potensial itu yakni buah melon,” kata dia. (igi/ujg)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!