TAMANSARI, RADSIK – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mengapresiasi langkah Yayasan Agrodigital di kompleks LIK Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari membudidayakan melon. Terlebih budidaya melibatkan para petani milenial, kemudian hasil panennya diwakafkan untuk sarana pendidikan dan ibadah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya H Adang Mulyana menceritakan, di tengah masifnya bisnis start up kekinian, masih banyak pihak yang antusias dalam berusaha di sektor pertanian. Hal itu diketahui saat kunjungannya ke Kelurahan Mulyasari, dimana ada gerakan inspiratif, dimana pemilik lahan membudidayakan buah melon dan hasilnya diwakafkan untuk sarana ibadah atau masjid.
“Alhamdulilah ada warga Kota Tasikmalaya yang konsen di bidang pertanian, bahkan hasil buah melon di wakafkan,” katanya, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga:Usulkan Tiga Pansus SekaligusAktivis Kecewa Rapat Dewan dengan OPD di Luar Kota
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Langkah nyata dari pemilik lahan, yakni Owner Tasik Digital Native dan Tasik Digital Native Agrodigital Ohan Abdul Kohar tersebut bisa di contoh masyarkat lain. Selain bersedekah juga pertaniannya bisa dijadikan contoh oleh masyarakat lainnya. “Karena ini baru ada di Kota Tasikmalaya, barangkali ini bisa menjadi contoh,” katanya.
Adang menjelaskan dalam budidaya melon tersebut memberdayakan generasi muda, sejalan dengan program Pemerintah Kota Tasikmalaya. Dimana, saat ini regenerasi warga yang bergerak di sektor pertanian mesti ditumbuhkan dalam mengimbangi kebutuhan akan komoditas daerah yang terus meningkat.
“Ini sangat cocok untuk petani milenial bercocok tanam melon tersebut, karena generasi milenial tidak akan mau untuk turun ke sawah langsung. Kami pun saat ini tengah berupaya untuk terus mencetak petani milenial dan alhamdulillah sejauh ini sudah ada 70 orang dari berbagai komoditas,” kata Adang.
Owner Tasik Digital Native Agrodigital Ohan Abdul Kohar menuturkan, keputusannya melelang buah melon untuk wakaf masjid berawal dari seringnya silaturahmi di komunitas. Setelah itu, ia memiliki gagasan membangun kolaborasi segenap potensi untuk menjadi sesuatu yang produktif. “Intinya kekuatan hari ini hanya bisa dibangun dengan bersinergi dan kolaborasi,” katanya saat ditemui di lokasi pembudidayaan Melon, Rabu (31/8/2022).