JAKARTA, RADSIK – Dana investasi masyarakat Indonesia akhirnya kembali bergerak setelah dua tahun tersimpan. Instrumen yang kembali dilirik investor kakap adalah properti di luar negeri.
Managing Director Galaxy Sumatera Henry Nugroho mengatakan, investasi properti di luar negeri atau destinasi global masih menjadi salah satu pilihan favorit konsumen. Sebab, ada beberapa daya tarik.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Laptop Gaming Cashback Rp 1 JutaSedia Spring Bed Premium Harga Rp 70 Juta
“Negara yang menarik bagi konsumen, biasanya mereka ingin anaknya belajar di sana. Contohnya Melbourne, Australia, yang menyerap 60 persen dari investor properti asing di kami,” paparnya dalam pembukaan pameran World Property Insight di Surabaya Senin (29/8/2022).
Selain itu, investor Indonesia membeli rumah di suatu negara untuk dijadikan destinasi wisata permanen. Negara tersebut memiliki daerah yang menyediakan program sebagai permanent residence.
Misalnya Spanyol dan Portugal yang menyediakan golden visa bagi warga asing yang mempunyai properti di negara tersebut. Principal Ray White HR Muhammad Bambang Budiono menambahkan, pameran properti asing biasanya menarik investor.
Terakhir, sebelum pandemi, pihaknya mengatakan, terdapat sekitar 23 transaksi yang dicapai. Nilai per transaksi mencapai Rp 3–4 miliar.
Bambang mengungkapkan, banyak sekali negara yang kini membuka pintu untuk pemilik hunian asing serta punya potensi pertumbuhan. Misalnya Filipina dan Kamboja yang ekonominya sedang tumbuh.
“Filipina sekarang ini mengalami yang dinamakan high rental yield, yakni sekitar 7 sampai 9 persen. Turki juga punya potensi besar karena mata uangnya sedang berada dalam titik terendah,” imbuhnya. (jpc)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!