BUNGURSARI, RADSIK – Sebanyak 31 pejabat setaraf eselon III dan 8 kepala sekolah lingkungan Pemkot Tasikmalaya dilantik dan diambil sumpah jabatan. Digeser untuk mengisi sejumlah kekosongan serta penyegaran di beberapa instansi yang dinilai perlu peningkatan akselerasi kinerja.
Salah satu jabatan yang mengalami penyegaran yakni Wakil Direktur RSUD dr Soekardjo. Belum genap satu tahun, posisi wadir kembali berganti setelah sebelumnya kosong lantaran Deni Diyana lolos open bidding dan dilantik sebagai kepala dinas akhir tahun lalu.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Mahasiswa Tasik Menolak Naiknya Harga BBMPengendara Dipaksa Mendongak
Awal tahun 2022 jabatan tersebut diisi Sandi Lesmana, mantan Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUTR Kota Tasikmalaya. Namun, Agustus ini jabatan itu kembali diisi figur baru, yakni Budi Martanova yang bertukar posisi dengan Sandi, dari Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
“Wadir umum kami ganti dengan harapan di sana ada pembenahan signifikan, di sana banyak yang tengah dievaluasi dan harus dituntaskan,” ujar Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf usai melantik, Selasa (30/8/2022).
Dia mengakui RSUD tengah melakukan sejumlah perbaikan, terutama tata kelola dan kerjasama dengan pihak ketiga dalam memberi pelayanan kesehatan. Diharapkan kondisi rumah sakit pelat merah itu bisa semakin membaik dan pelayanan semakin prima. “Supaya lebih akseleratif lagi, lebih sehat,” harapnya.
Sementara di setda sendiri, lanjut Yusuf, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dituntut untuk mengebut program-program yang sudah dianggarkan. Dimana, beberapa kegiatan dinas mesti dilakukan percepatan, lantaran sisa tahun anggaran ini masih banyak kegiatan yang belum berproses.
“Ini sudah Agustus menuju September, sisa berapa bulan lagi banyak kegiatan belum berproses. Saya harap dia bisa realisasikan, perencanaan penganggaran sudah dialokasikan, kalau banyak keigatan antre sekarang akan tumpuk di akhir,” katanya menegaskan.
Yusuf khawatir apabila masih banyak kegiatan sampai September belum dilelangkan, kegiatan bakal berlarut ke awal tahun depan. Desember otomatis pekerjaan terkesan memaksakan dikebut dan direalisasikan secepat mungkin, khawatir berimbas kualitas pekerjaan. “Saya tak berharap ada perpanjangan waktu pekerjaan semua tuntaskan. Saya pikir Sandi mampu percepatan hal itu,” optimisnya.