CIKAJANG, RADSIK – Bupati Garut H Rudy Gunawan menerima kunjungan kerja (kunker) Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ke Desa Cikandang Kecamatan Cikajang, Minggu (28/8/2022). Menteri pertanian meninjau nursery atau tempat pembibitan tanaman bibit kopi.
“Kami berharap bapak (menteri) bisa menjadikan Garut juga selain sentra jagung, pemasok hortikultura mulai dari cabai merah, bawang merah, kol, kentang dan lain sebagainya ke Jakarta. Kami pun ingin bapak Menteri (Pertanian) menjadikan Garut untuk pusat bibit ataupun pusat pembibitan benih kopi yang bersertifikat (yang) disebarkan ke seluruh Indonesia,” ujar Bupati Garut H Rudy Gunawan dalam sambutannya.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Bentuk Tim Selesaikan TundaJangan Lupakan Bahasa Sunda
Apabila hal tersebut bisa terealisasi, kata Rudy, Kabupaten Garut bisa terkenal kembali dengan kopinya yang lezat. Terlebih, ia menilai daerahnya memiliki petani kopi yang sudah berpengalaman serta mempunyai wilayah agrovulkanik. “Kita mempunyai petani-petani kopi yang sudah berpengalaman sejak zaman Belanda, dan kami ada agrovulkanik yang mungkin ini juga bisa memberikan dampak bagusnya kopi Kabupaten Garut,” ucapnya.
Rudy menegaskan serius untuk mengembangkan kopi, sehingga ia berharap bantuan dari Kementerian Pertanian bisa diperluas.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan Jawa Barat merupakan wilayah penghasil benih kopi nasional dengan total target produksi mencapai 3 juta batang untuk tahun 2022. Ia mengungkapkan jika produksi kopi Jawa Barat terus berkembang pesat, di mana pada Januari-Maret 2022 total penanaman mencapai 499 ribu batang, kemudian bertambah lagi pada April-Juni 2022 sebanyak 1.01 juta batang.
“Jawa Barat masuk sepuluh besar kawasan pengembangan kopi di Indonesia. Termasuk Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Bali, dan NTT,” tuturnya.
Peninjauan nursery benih kopi dilakukan juga untuk mendorong pengembangan kopi, agar Indonesia menjadi negara nomor satu penghasil kopi dunia. “Oleh karena itu, pengembangan kopi melalui produksi benih kopi harus diwujudkan sekaligus untuk memenangkan tantangan krisis pangan dan energi di masa depan. Ekspor kopi pun meningkatkan dan kopi kita nomor satu di dunia,” paparnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan RI Andi Nur Alam Syah menjelaskan, saat ini produksi kopi nasional mencapai angka 774,70 ribu ton. Terdiri dari produksi kopi Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 769 ribu ton atau 99,33 persen serta produksi kopi Perkebunan Besar (PB) sebesar 5,67 ribu ton atau 0,67 persen, dan semua kopi tersebut tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia dengan produktivitas 817 kg/ha.