Pada unjuk rasa itu, wali kota menyebut akan ada tunjangan daerah lagi namun dengan mekanisme perhitungan yang berbeda. “Pemkot harus konsisten, bisa atau tidak. Kalau bisa segera berikan lagi tunda kepada para guru sertifikasi, tentu dengan dasar aturan yang jelas. Jika tidak, jangan terus memberi ruang harapan palsu bagi para guru,” kata Budi, Minggu (28/8/2022).
Ia mengapresiasi ASN guru bersertifikasi yang turun berunjuk rasa ke kantor wali kota. Menurut dia, aksi itu sudah tepat lantaran selama ini Pemkot Banjar nampak tidak jelas dalam memastikan tunjangan daerah (tunda) guru.
Bahkan kata Budi, Pemkot nampak mengulur-ulur waktu dari Januari 2022 hingga saat ini belum ada kejelasan terkait aturan tunda. “Kajian harus final, bisa diterima oleh semua pihak. Jangan sampai menggantung terus sampai sekarang. Hingga dampaknya mengganggu terhadap jalannya kinerja para guru. Ingat guru itu merupakan pendidik dan pencetak generasi muda. Kualitas SDM generasi muda ada di tangan mereka (guru, Red),” kata Budi. (cep)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!