Jika dilihat dari karakteristik daerah sekitar yang berada di kaki Gunung Galunggung, kejadian seperti ini erat kaitannya dengan kondisi geologi yang khas.
Namun demikian belum dapat dipastikan jenis gas dan juga sumber gas tersebut. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk memastikan jenis dan sumber gas.
Penelitian dapat berupa identifikasi kondisi geologi, geothermal, vulkanologi di area sekitar dan pengambilan sampel uji gas. Setelah itu dapat dilakukan langkah penanggulangan terhadap kejadian ini.
Baca Juga:Disulut, Sumur Bor Semburkan ApiPakai Biaya Sendiri untuk Porprov
Dugaan awal gas yang muncul ke permukaan merupakan gas metan, di mana gas metan berasal dari pembusukan bahan-bahan organik di bawah permukaan tanah terendapkan selama bertahun-tahun. Ketika ada rongga atau lubang maka gas akan keluar dan ketika ada percikkan api maka akan terbakar. Biasanya bersifat sementara, lama kelamaan gas metannya akan habis.
”Untuk penanganan di lapangan agar tidak terjadi yang tidak diinginkan bersama, maka lokasi kejadian harus diamankan/dilokalisir dari segala aktivitas masyarakat dan aparat desa setempat selalu memonitor dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melaporkan perkembangannya,” ucapnya. (ujg/obi/rls)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!