BANJAR, RADSIK – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar melalui Bidang Perumahan dan Permukiman melakukan monitoring. Monitoring tersebut untuk memastikan pelaksanaan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kota Banjar.
“Kita ingin pastikan program bantuan Rutilahu ini berjalan sesuai yang diharapkan,” kata Kabid Perumahan dan Permukiman DLH Kota Banjar Otong Suhaya kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Audiensi Deadlock, Turun ke JalanTingkatkan Minat Baca di Kabupaten Ciamis
Menurut dia, Kota Banjar mendapat jatah 250 unit bantuan Rutilahu yang tersebar di enam Desa/Kelurahan, yakni di Desa Jajawar Kecamatan Banjar, Desa Raharja Kecamatan Purwaharja, Desa Mulyasari dan Sinartanjung Kecamatan Pataruman serta Kujangsari dan Waringinsari Kecamatan Langensari.
“Diharapkan program Rutilahu ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya penerima. Menjadikan kawasan permukiman dari wilayah kekumuhan,” jelasnya.
Koordinator fasilitator Rutilahu Jabar wilayah Kota Banjar Yadi Kurniadi menambahkan Rutilahu tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Dana cair lebih awal di termin pertama di Juli kemarin, dan dana untuk masing-masing KPM menerima sebesar Rp 20 juta dalam bentuk bahan bangunan,” jelasnya.
Pelaksanaan pembangunan Rutilahu ini bisa berjalan dengan tertib, baik, kondusif dan menghasilkan output rumah sesuai yang diharapkan. (nto)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!