”Mengingat saat ini, untuk rata-rata lama sekolahnya Kabupaten Ciamis 7.9, sementara rata-rata lama sekolah di Jawa Barat sebesar 8.6. Ke depannya semoga lebih baik dari Jawa Barat ketika kegiatan Gemas berhasil,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Asep Saeful Rahmat mengatakan komitmen Gemas ini dimaksudkan untuk membangun kolaborasi bagi seluruh komponen, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan.
”Adanya Gemas ini, diharapkan pemerintah dan seluruh stakeholder dapat bersama-sama memotivasi masyarakat dalam melanjutkan pendidikan. Utamanya bagi yang memiliki usia 25 tahun, tetapi belum tuntas dapat mengikuti pendidikan kesetaraan, baik paket A, B dan C,” katanya.
Baca Juga:Sambut Kepsek Baru dengan Pagelaran SeniTujuh Pekerja Tersengat Listrik
Lebih lanjut, ketika Gemas berhasil membuat masyarakat melanjutkan pendidikannya. Dengan begitu, dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Ciamis.
“Dengan meningkatnya rata-rata lama sekolah di Kabupaten Ciamis, nantinya bisa memunculkan kecakapan hidup yang berefek kepada meningkatkan tarap ekonomi,” ujarnya.
Menambahkan, Kabid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan PNf Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Eka Yudha K menjelaskan dalam Germas ini nantinya melibatkan sekitar 30 PKBM. Tentunya untuk kepesertaan warga belajar dari hasil penelusuran masyarakat usia 25 tahun ke atas di kecamatan se-Kabupaten Ciamis.
“Hasil penelusuran ini nantinya diserahkan kepada 30 PKBM di Kabupaten Ciamis. Dengan begitu usia 25 tahun ke atas mendapatkan pelayanan pendidikan kesetaraan, baik secara tutorial, tatap muka, modul, dan mandiri,” katanya.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Ciamis Drs H Nurjamil Alisyahbana MM meminta dalam menuntaskan wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Ciamis mesti diberikan reward bagi yang mengikuti paket A, B dan C.
“Kebanyakan masyarakat belum tuntas pendidikan kebanyakan yang kurang mampu. Sehingga sangat penting diberikan reward agar masyarakat mau belajar di pendidikan kesetaraan,” ujarnya.
Kemudian, untuk mencapai keberhasilan pendidikan kesetaraan di minati masyarakat. Mesti ada upaya kolaborasi antara ulama, umaro, aghnia dan tokoh masyarakat. “Harus ada kerja sama dari tingkat desa hingga kabupaten, baik dari pemerintah dan tokoh agama atau masyarakat. Pastinya untuk mengajak masyarakat mengikuti pendidikan kesetaraan, sehingga dapat tercapai meningkatkan IPM Kabupaten Ciamis,” katanya. (riz)